Masjid ini dibangun oleh Kanjeng Dalem Wiradadaha dengan bantuan Syekh Abdul Muhyi, seorang ulama besar dari Pamijahan.
BACA JUGA:Kesenjangan Sosial di Kota Tasikmalaya: Tantangan dan Tanggapan Pemerintah
Saat ini, Masjid Agung Manonjaya menjadi tempat ziarah bagi umat Islam yang ingin mengenang jasa para ulama dalam menyebarkan Islam di Tasikmalaya.
3. Gua Safar Wadi Pamijahan
Gua Safar Wadi Pamijahan terletak di kaki Gunung Mujarob, gua ini menjadi lokasi di mana Syekh Abdul Muhyi, seorang ulama besar dari abad ke-17, melakukan meditasi dan menimba ilmu dari gurunya, Imam Sanusi.
Gua ini dikenal karena keindahan alamnya, dengan batu-batu berkilauan dan mata air jernih yang dikenal sebagai air zam-zam Pamijahan.
Konon, air ini memiliki khasiat luar biasa dan sering dijadikan tempat pengunjung untuk berdoa memohon kesuksesan dan keberkahan.
BACA JUGA:PT KAI Daop 2 Bandung Tingkatkan Layanan Ramah Disabilitas, Berikan Edukasi Langsung
4. Masjid Agung Tasikmalaya
Sebagai salah satu landmark kota, Masjid Agung Tasikmalaya memiliki nilai estetika yang tinggi yang didirikan pada tahun 1888.
Masjid ini telah mengalami beberapa renovasi, terutama setelah terkena gempa pada tahun 1977.
Meskipun begitu, kemegahan 4 menara yang mirip dengan menara Masjidil Haram tetap menjadi daya tarik utama.
Keunikan arsitektur masjid ini terletak pada makna simbolik yang diwakili oleh bagian-bagian bangunannya.
BACA JUGA:3 Jenis Kucing Eksotis Asal Thailand, Cocok untuk Dipelihara
Empat menara yang ada menggambarkan empat ilmu penting dalam Islam, sementara tinggi menara yang mencapai 33 meter melambangkan dzikir tasbih, tahmid, dan takbir.
Selain itu, atap masjid yang memiliki lima sisi melambangkan rukun Islam, menjadikan masjid ini sebagai tempat yang sangat berharga dalam dunia Islam.