TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Aktivitas jual beli di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya semakin lesu.
Beberapa kios dilaporkan tutup karena minimnya pembeli, dengan penurunan omzet mencapai 50 persen.
Banyak toko pakaian yang memilih tutup, diduga akibat persaingan dengan toko online dan menurunnya daya beli masyarakat.
Radar Tasikmalaya yang memantau kondisi pasar pada Senin 26 Agustus 2024, mendapati suasana Blok C3 sepi dengan sejumlah gerai yang tutup lebih awal.
BACA JUGA:Ivan-Dede Deklarasi Pasangan, Lalu Daftar ke KPU Kota Tasikmalaya Naik Becak
Menurut keterangan para pedagang, penutupan dini ini terpaksa dilakukan karena minimnya pembeli yang datang.
Seorang pedagang yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa kondisi pasar sudah lama sepi.
"Kita sering tutup lebih awal dan pindah jualan ke HPKP kalau malam," ujarnya.
Pedagang tersebut sudah berjualan di Pasar Cikurubuk sejak 2010 dan merasakan penurunan daya beli masyarakat, terutama karena persaingan dengan minimarket yang banyak bermunculan di sekitar pemukiman warga.
BACA JUGA:Public Expose Live 2024: Kinerja Positif & Strategi BRI Tumbuh Sehat Berkelanjutan
Rudi Arif, Wakil Sekretaris Himpunan Pedagang Pasar Tasikmalaya (HIPPATAS), menambahkan bahwa penurunan jumlah pengunjung sudah terlihat sejak momen Idul Fitri tahun ini.
"Jumlah pedagang juga menurun, dari 3.000 lebih menjadi 2.772 pedagang selama tahun 2023," katanya.
Rudi juga menjelaskan bahwa meskipun Hippatas telah menyediakan layanan belanja online melalui aplikasi, solusi tersebut belum bisa sepenuhnya mengatasi masalah ini.
"Banyak juga gerai sembako dan pakaian yang buka di depan Pasar Cikurubuk, sehingga masyarakat lebih memilih untuk berbelanja di sana daripada masuk ke dalam pasar," jelasnya.
BACA JUGA:Pesona Mata Air Lembah Cibacang, Tempat Wisata Ideal untuk Terapi Ikan