Antisipasi Potensi Gempa Megathrust, BPBD Kabupaten Pangandaran Imbau Masyarakat Tetap Waspada

Sabtu 24-08-2024,15:00 WIB
Reporter : Deni Nurdiansyah
Editor : Rezza Rizaldi

Gempa ini dikenal karena kekuatannya yang sangat besar, seringkali melebihi magnitudo 8 pada skala Richter. 

Gempa megathrust terjadi ketika tekanan yang terbentuk di zona subduksi dilepaskan secara tiba-tiba, menyebabkan pergeseran besar pada kerak bumi. 

Pergeseran ini dapat memicu tsunami yang dahsyat, seperti yang terjadi pada tsunami Samudra Hindia tahun 2004 dan tsunami Tohoku di Jepang tahun 2011. 

Karena kekuatannya yang luar biasa dan potensi untuk menimbulkan tsunami, gempa megathrust dianggap sebagai salah satu jenis gempa yang paling berbahaya.

BACA JUGA:DI SINI Live Streaming Madura United vs Persita Tangerang Kick Off 15.30 WIB, Dua Mantan Saling Bertemu

Di Indonesia pernah terjadi gempa megathrust. Salah satu contoh paling signifikan adalah gempa bumi dan tsunami di Samudra Hindia pada 26 Desember 2004, yang berpusat di lepas pantai barat Sumatra, dekat dengan kota Banda Aceh. 

Gempa ini memiliki magnitudo 9,1–9,3 dan merupakan salah satu gempa terkuat yang pernah tercatat dalam sejarah. 

Gempa megathrust ini memicu tsunami besar yang menewaskan lebih dari 230.000 orang di berbagai negara, termasuk Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand.

Selain itu, ada juga gempa megathrust yang terjadi di dekat Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, pada 25 Oktober 2010. 

BACA JUGA:Mendapat Kritik Saat Lawan Dewa United, Bojan Hodak Bela Robi Darwis dan Berikan Pesan Untuknya

Gempa ini memiliki magnitudo 7,8 dan juga memicu tsunami yang menyebabkan kerusakan dan korban jiwa di wilayah tersebut.

Indonesia berada di atas zona subduksi, di mana Lempeng Indo-Australia bertemu dengan Lempeng Eurasia, membuat wilayah ini rentan terhadap gempa megathrust. 

Sehingga, potensi terjadinya gempa megathrust di Indonesia tetap tinggi, terutama di wilayah-wilayah yang dekat dengan zona subduksi tersebut.

Kategori :