TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, mengakui bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) masih terbatas untuk mengatasi masalah stunting dan kekurangan energi kronik (KEK) di wilayahnya.
Hal ini disampaikannya setelah munculnya laporan bahwa 685 ibu hamil di Kota Tasikmalaya mengalami KEK.
Menurut Cheka, penanganan masalah gizi buruk, termasuk stunting, sebagian besar masih mengandalkan anggaran dari pemerintah pusat.
"Beberapa program memang sudah berjalan, seperti pemberian susu dan telur," jelasnya saat ditemui di Bale Kota Tasikmalaya, Selasa 20 Agustus 2024.
BACA JUGA:Dinkes Kota Tasikmalaya Ajak Kolaborasi Atasi Stunting dan KEK
"Telur disediakan oleh Baznas dan sebagian didanai oleh APBD, sementara susu berasal dari anggaran pusat," sambungnya.
Cheka menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat sangat penting untuk mengatasi stunting.
Dia juga menyebutkan bahwa Pemkot Tasikmalaya bersama Dinas Kesehatan telah membahas solusi untuk meningkatkan efektivitas program pengentasan stunting.
"Kami sedang mencari sumber pendanaan lain dan berencana untuk mengajukan surat ke pemerintah pusat untuk tambahan dana," tambahnya.
BACA JUGA:Usaha Klaster Jeruk Ini Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI
Peningkatan angka stunting di Kota Tasikmalaya mendorong Cheka untuk lebih fokus pada identifikasi penyebab dan penanganannya.
Dia mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi untuk mengatasi kasus stunting baru.
"Kami akan lebih fokus pada 'new stunting' dan mencari cara yang lebih efektif untuk menanganinya," tegas Cheka.
Selain itu, Cheka mendukung penuh pembentukan Badan Gizi Nasional yang diharapkan dapat berperan signifikan dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak di Indonesia.