TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Isu tentang kemungkinan terjadinya patahan megathrust yang dapat menyebabkan gempa bumi dan tsunami di wilayah pesisir selatan Kabupaten Tasikmalaya kembali mengemuka di kalangan masyarakat.
Isu ini menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat, baik di wilayah pesisir selatan maupun perkotaan Tasikmalaya. Kapan megathrust tersebut akan patah?
Ketua DPD HNSI Kabupaten Tasikmalaya, Dedi Mulyadi, mengakui bahwa isu ini sedang ramai dibicarakan.
Namun, hingga saat ini, belum ada informasi resmi dari BMKG atau pemerintah terkait kapan megathrust tersebut akan patah.
BACA JUGA:Pentingnya Penanganan Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil di Kota Tasikmalaya
"Memang benar isu ini kembali muncul, tapi kami belum tahu kapan hal tersebut akan terjadi," ujarnya kepada radartasik.com pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Munculnya isu ini memicu kekhawatiran di tengah masyarakat, terutama di wilayah pesisir yang diisukan akan terkena gempa dan tsunami dahsyat.
"Ada yang khawatir, ada juga yang tidak. Kami, sebagai nelayan, tetap melaut, namun tetap waspada," tambah Dedi.
Dedi berharap, dengan adanya isu ini, pemerintah dapat mengambil langkah konkret, seperti pemasangan alat pendeteksi dini sebagai langkah antisipasi.
Menurutnya, alat ini akan memberikan acuan bagi masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan jika terjadi gempa.
Sayangnya, hingga kini, belum ada alat deteksi yang terhubung langsung dengan tanda peringatan atau sirine. Padahal, alat tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Sosialisasi yang masif juga sangat diperlukan," lanjut Dedi.
Warga Kecamatan Cipatujah, Muhamad Robi (34), mengungkapkan bahwa isu patahnya megathrust ini tengah ramai diperbincangkan, baik di kalangan masyarakat maupun di media sosial.