TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, mengakui bahwa hasil pertanian lokal masih kalah bersaing dengan produk luar daerah.
Produk pertanian di Kota Tasikmalaya sebagian besar masih bergantung pada pasokan dari wilayah tetangga, seperti beras terbaik yang berasal dari Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.
"Suplai barang-barang kita, khususnya beras, banyak didatangkan dari wilayah sekitar," ujar Cheka setelah menghadiri pidato kenegaraan di DPRD Kota Tasikmalaya, Jumat 16 Agustus 2024.
"Ini menunjukkan bahwa produk lokal perlu diperkuat untuk bersaing dengan produk dari luar," sambungnya.
Cheka menekankan pentingnya meningkatkan kualitas produk lokal, termasuk hasil pertanian, agar memiliki daya saing hingga tingkat internasional.
Ia berharap petani di Kota Tasikmalaya bisa berkembang dengan baik dan produk mereka bisa diekspor ke luar negeri.
"Kita harus bisa bersaing, bahkan mengirim produk ke luar negeri, sehingga petani kita dapat berkembang dengan lebih baik," tambahnya.
Cheka juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan usaha kecil menengah (UKM) di Kota Tasikmalaya untuk memperluas pangsa pasar, termasuk ekspor ke Malaysia.
"Saat ini ada beberapa negara seperti Malaysia yang membutuhkan produk dari Tasikmalaya. Kadin sedang berkomunikasi untuk menyiapkan pengiriman produk ini. Ada sekitar 3.000 ritel di Malaysia yang membutuhkan produk kita. Tugas pemerintah adalah memastikan produk ini bisa diterima di luar negeri, termasuk dalam hal pengemasan," jelas Cheka.
Menanggapi isu kemiskinan di kalangan buruh dan petani, Cheka menegaskan bahwa tren kemiskinan di Kota Tasikmalaya terus menurun selama kepemimpinannya.
"Angka kemiskinan saat awal berdirinya kota ini di atas 26 persen. Dua tahun lalu turun dari 13,3 menjadi 12,7 persen, dan sekarang turun lagi menjadi 11,10 persen. Ini adalah tren yang cukup baik," tukasnya.