"Kalau pembelinya benar-benar warga kurang mampu, mungkin masih bisa dimaklumi. Tapi faktanya, tidak selalu begitu," lanjutnya.
Dikri juga menilai bahwa komunikasi Pemkot dengan warga, terutama pedagang pasar, kurang baik.
"Sering terjadi miskomunikasi antara Pemkot dan pedagang. Akan lebih baik jika Pemkot berkomunikasi terlebih dahulu dengan mereka sebelum meluncurkan program semacam ini, agar tidak terjadi gesekan," paparnya.
Akhirnya, Dikri menyimpulkan bahwa program GPM yang digagas Pemkot Tasikmalaya hanya sekadar formalitas tanpa mempertimbangkan efektivitas dan dampaknya terhadap masyarakat, terutama para pengusaha lokal.
BACA JUGA:RESPECT Alberto Rodriguez Beri Dukungan untuk Febri Hariyadi, Bobotoh: Kembali ke Persib Bandung
Ia berharap Pemkot Tasikmalaya bisa lebih bijak dan adil dalam membuat program semacam ini agar tidak merugikan pihak tertentu.