JAKARTA, RADARTASIK.COM - Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024, Anindya Bakrie, mengungkapkan bahwa meraih dua medali emas di ajang tersebut bukanlah tugas yang mudah.
Dalam Podcast Energi Disway bersama Dahlan Iskan di lantai 43 Equity Tower, Kamis 15 Agustus 2024 Anindya berbagi pengalamannya selama mendampingi atlet Indonesia di Olimpiade.
Anindya menjelaskan bahwa sejak awal ia telah memprediksi tantangan besar yang dihadapi atlet Indonesia.
Menurutnya, prediksi ini mendorongnya untuk berkeliling ke berbagai media dua minggu sebelum keberangkatan ke Paris.
BACA JUGA:RESPECT Alberto Rodriguez Beri Dukungan untuk Febri Hariyadi, Bobotoh: Kembali ke Persib Bandung
"Tujuannya bukan untuk membuat sensasi, tetapi untuk menurunkan ekspektasi dan meminta media menjaga semangat atlet hingga akhir pertandingan," jelasnya.
Sebagai CdM, Anindya merasa perlu berperan sebagai semacam psikiater yang memberikan motivasi dan menjaga semangat para atlet. "Saya harus memastikan mereka tetap termotivasi dan fokus hingga akhir pertandingan," tambahnya.
Dalam podcast tersebut, Dahlan Iskan juga menyinggung tentang keberhasilan Anindya yang mengikuti jejak sang ayah, Abu Rizal Bakrie, yang juga berhasil membawa Indonesia meraih dua medali emas saat menjadi CdM di Olimpiade sebelumnya.
Anindya menjawab dengan mengungkapkan bahwa sang ayah awalnya sempat mempertanyakan keputusannya untuk menjadi CdM. Namun, setelah melihat hasilnya, Abu Rizal Bakrie memberikan selamat dan mengakui pencapaian putranya.
BACA JUGA:Menikmati Bebek Papin, Surga Kuliner di Surabaya Rasanya Renyah di Luar, Empuk di Dalam
Menjawab pertanyaan Dahlan mengenai ancaman teror, Anindya mengakui bahwa ia sempat berbicara dengan keluarga terdekatnya agar tidak terlalu mempedulikan komentar negatif. "Saya mulai dengan niat yang ikhlas, dan memberitahu keluarga untuk tidak terlalu khawatir," katanya.
Di akhir podcast, Anindya juga memberikan rekomendasi untuk CdM masa depan terkait persiapan menuju Olimpiade Los Angeles. "Indonesia harus bisa masuk 20 besar dengan meraih setidaknya 4 sampai 5 medali emas," ujarnya.
Mengenai atlet yang berprestasi di Olimpiade Paris, Anindya optimistis mereka masih bisa berkompetisi di ajang Olimpiade berikutnya. "Rizky masih 21 tahun, Veddriq 23, dan Georgia juga 23. Mereka masih punya masa depan cerah," tutupnya.
Podcast diakhiri dengan ucapan selamat dari Dahlan Iskan atas pencapaian dua medali emas dan satu perunggu oleh kontingen Indonesia.