SLEMAN, RADARTASIK.COM - Laskar Sembada tak terpengaruh dengan hukuman pengurangan 3 poin di Liga 1 2024-2025. PSS Sleman tetap fokus melakukan pembenahan pasca melakoni laga perdana melawan Persebaya.
Pelatih PSS Sleman Wagner Lopes langsung melakukan evaluasi dan memperbaiki kekurangan yang masih dimiliki. Seperti diketahui, tim meraih hasil minor setelah takluk 0-1 dari Persebaya pada laga perdana.
Wagner Lopes menilai timnya perlu memperbaiki kekurangan terutama terkait kesalahan di lapangan. Pelatih Brazil ini melihat kesalahan itu sangat mendasar seperti kesalahan mengontrol bola.
Lebih lanjut, mantan pemain Timnas Jepang ini akan memperbaiki aspek sentuhan bola pertama. Dia menyoroti hal itu agar anak asuhnya dapat mengontrol permainan pada laga melawan Persik Kediri.
BACA JUGA:Beri Keistimewaan, BRI Hadirkan Program Spesial MDR 0 Persen Bagi Merchant
Laga melawan Persik Kediri penting dimenangkan demi memperbaiki posisi klasemen. Saat ini, Super Elang Jawa berada di dasar klasemen dengan catatan -3 poin.
Minus 3 poin itu diterima PSS bukan akibat kekalahan dari Persebaya, tapi sanksi yang diberikan Komdis PSSI.
Tim kebanggaan Sleman ini diduga melakukan tindak pidana suap pada tahun 2018 lalu. Sehingga, tim dijatuhi hukuman berupa pengurangan 3 poin + denda sebesar Rp150 juta.
Jelang melawan Macan Putih, Lopes akan mencoba memperbaiki jarak antar lini. Menurutnya, jarak itu harus ideal agar sirkulasi bola ke depan dapat dikreasikan.
BACA JUGA:Dedi Mulyadi Disambut Antusias Warga Tasikmalaya, ini Kriteria Pasangannya di Pilgub 2024 Jawa Barat
BACA JUGA:Liburan Seru Ala Eropa di Wisata Alam Oasis Sukabumi, Harga Tiketnya Hanya Rp 15 ribu
Dia menyampaikan jarak lini ideal itu telah ditunjukkan anak asuhnya pada babak kedua melawan Persebaya. Dia menilai hal itu terbukti efektif agar bisa mengontrol jalannya pertandingan.
Pada laga perdana, sejumlah nama pemain baru telah mendapat kesempatan debut bersama PSS Sleman. Salah satunya kiper asing asal Brazil Alan Bernardon.
Alan Bernardon tampil gemilang di bawah mistar gawang. Dia beberapa kali mampu mematahkan serangan yang dibangun Bruno Moreira dan kawan-kawan.