Akibat kejadian itu pihaknya lalu melakukan pertemuan dan mediasi dengan Polsek Cibereum Polres Tasikmalaya Kota untuk membuat laporan Polisi.
"Maka kami datang ke Mapolres Tasikmalaya Kota untuk melaporkan kejadian yang dialami guru kami. Alhamdulillah tak ada korban jiwa, hanya kerusakan di mobil saja," terangnya.
Dia menegaskan, dengan adanya laporan ini diharapkan Polres Tasikmalaya Kota segera menangkap pelakunya dan membubarkan semua geng motor. Jika tidak, santri yang akan turun ke jalan melakukab sweeping.
"Makanya tadi kami minta kepada Kabag Ops yang mewakil Pak Kapolres untuk cepat memproses laporan kami dan bubarkan geng motor karena banyak merugikan masyarakat," tegasnya.
Dia berpesan kepada geng motor untuk segera berubah menjadi klub motor dan meninggalkan perbuatan yang meresahkan masyarakat.
"Silahkan bersilaturahmi. Tapi ubah perilakunya jangan sampai meresahkan masyarakat. Untuk sebatas bergaul dan silaturahmi silahkan, tapi jangan berbuat prilaku yang meresahkan masyarakat," tambahnya.
Pihaknya juga berpesan kepada pelaku jika ada itikad baik silahkan datang ke Ponpes Darul Ulum untuk minta maaf, pihaknya akan maafkan.
"Tapi kalau tak ada itikad baik untuk datang ke pesantren kami serta kalau tak ada tindakan tegas dari Kepolisian kami akan sweeping untuk mencari orang tersebut," jelasnya.
BACA JUGA:Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo, ini Alasannya
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Joko Suliationo melalui Kabag Ops Polres Tasikmalaya Kota, Kompol Cecep Bambang mengucapkan terima kasih atas dukungan para santri yang telah datang ke Mako.
"Ini adalah bentuk dukungan dan motivasi dari rekan-rekan para santri. Kami telah menerima laporannya dan memprosesnya segera. Ini adalah komitmen kita atas perintah pimpinan," tuturnya saat menerima kedatangan ratusan massa santri.