SLEMAN, RADARTASIK.COM - Dua pemain PSS Sleman dikabarkan alami cedera di tengah persiapan menjelang Liga 1 2024-2025. Tentunya, hal hal ini menjadi kabar yang kurang mengenakkan bagi tim berjuluk Super Elang Jawa ini.
Adapun, dua pemain PSS Sleman yang dikabarkan alami cedera yakni I Nyoman Ansanay dan Abduh Lestaluhu. Kedua pemain bek ini mengalami cedera sehingga harus menjalani perawatan dengan tim medis.
Dokter Tim PSS Sleman Lutfi Afifudin menjelaskan I Nyoman Ansanay mengalami cedera di ankle kanan saat menjalani sesi latihan tim beberapa waktu lalu.
Lutfi menyampaikan kondisi pemain asal Papua ini hasil rontgennya baik namun perlu menjalani perawatan lebih lanjut dengan dokter ortopedi.
BACA JUGA:Ditinggal Alberto Rodriguez, Bojan Hodak Ungkap Alasan Membawa Mateo Kocijan ke Persib
Lutfi menyampaikan tim dokter PSS Sleman sudah menjadwalkan konsultasi mengenai cedera yang dialami I Nyoman Ansanay.
Namun pihaknya masih belum bisa memastikan terkait kapan waktunya pemain bek kanan ini dapat kembali bergabung bersama tim.
Lutfi menuturkan pihaknya harus menunggu pemeriksaan lebih lanjut. Kata dia, Nyoman dalam waktu dekat ini belum bisa mengikuti latihan bersama tim.
Sementara itu, Abduh Lestaluhu sedang menjalani proses perawatan bersama tim fisioterapi PSS. Pemain berposisi bek kiri ini mengalami cedera pada siku tangan kanan saat menjalani sesi latihan.
BACA JUGA:Jadwal dan Tarif Bus Budiman Tasikmalaya - Bandung dan Tasikmalaya - Jakarta Bulan Juli 2024
Berdasarkan hasil rontgennya, Abduh mengalami masalah di tulangnya sehingga harus menjalani Magnetic Resonance Imaging (MRI) lantaran dicurigai terdapat gangguan di ligamennya.
Dengan demikian, Abduh terpaksa harus menepi terlebih dahulu di masa persiapan menuju Liga 1 2024-2025.
Dia akan menjalani perawatan bersama tim medis PSS di mess dan lapangan. Saat ini, tim medis sedang menunggu hasil MRI dari dokter ortopedi.
Meskipun ada dua pemain yang mengalami cedera, Lutfi bersyukur secara keseluruhan punggawa Laskar Elang Jawa dalam keadaan baik.
BACA JUGA:Lebih Dekat dengan Rumah Sampah Berbasis Sekolah yang Membina 100 Guru