Kisah Lucu Sistem Zonasi PPDB di Kota Tasikmalaya, Panitia Keceplosan Sebut Angka Rp 15 Juta

Sabtu 29-06-2024,06:33 WIB
Reporter : Andriansyah
Editor : Andriansyah

Siapa yang ‘main’ dalam memanfaatkan sistem zonasi PPDB, jelas dia, orangnya itu-itu juga.

Pejabat di Dinas Pendidikan seperti dirinya, tetap tidak dapat berbuat banyak selain mengimbau pihak sekolah dalam PPDB harus fair dan amanah.

Dari obrolan dengan Radartasik.com, pelaku atau ‘pemain’ dalam PPDB terkesan sudah demikian biasa dan tebal muka. 

Daya tarik uang lebih menggoda. Mengalahkan nikai-nilai moral sebagai pendidik.

Sistem zonasi PPDB adalah masa panen meraup uang dari para orang tua yang ingin anaknya diterima di SMA Negeri favorit.

Sekalipun tidak memiliki prestasi, rumah dinluar jangkauan sistem zonasi PPDB. Semua itu dapat dilabrak demi hal yang dianggap prestisius.

Ya, anak bersekolah di sekolah negeri favorit jadi sesuatu yang membanggakan. Dalam keyakinan orang tua tipe ini, anak sekolah di sekolah negeri favorit dianggap mampu menaikan status sosial.

Informasi yang Radartasik.com terima di lapangan, tarifnya masuk SMA Negeri favorit melalu ‘pemain’ di  tahun ini kisaran Rp 20 jutaan.

Sistem zonasi PPDB menyulitkan para orang tua yang rumahnya di luar jarak zonasi. 

Mereka pusing harus menyekolahkan anaknya ke mana. Mau main uang tidak memiliki jumlah sampai puluhan juta.

Menggunakan power, mereka bukan pejabat. Hanya warga biasa. Jadinya, ya bingung itulah.

“Di lingkungan kita harus mendirikan sekolah sendiri. Ke mana-mana tidak masuk zonasi,” keluh Ogi Hakiki, warga Perum Baitul Marhamah 1 Sambongjaya.

Pria yang anak lelakinya mau masuk SMA ini rumahnya di luar jarak zonasi. Salah satunya dari sekolah negeri terdekat yakni SMAN 8 Kota Tasikmalaya.

Titik zonasi dari sekolah dianggap melewati natas sistem zonasi PPDB.  Kelebihan sekitar 50 meter jarak sekolah ke rumahnya. “Titiknya sampai di blok G,” jelas Ogi yang tinggal di Blok I.

Jarak SMAN 8 ke Blok I Perum Baitul Marhamah 1 di Google map 4,5 kilometer. Syarat jarak zonasi 4 kilometer. 

Keluhan sama disampaikan juga Iwa Kartiwa yang tinggal di Blok K Perum Baitul Marhamah 1.

Kategori :