TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Ada pemandangan unik saat penyembelihan hewan kurban di Kompleks Perumahan PDK Cikunten Indah Kota Tasikmalaya, Senin 17 Juni 2024.
Setelah belasan tahun menyelenggarakan kegiatan pemotongan hewan kurban di salah satu kompleks perumahan tertua di Kota Tasikmalaya ini baru kali ini terjadi. Dimana, perempuan lansia di Tasikmalaya piawai turunkan daging sapi kurban.
Awalnya biasa saja. Pasca Idul Fitri, pengurus RW berkoordinasi dengan DKM setempat membentuk kepanitiaan Idul Adha yang kemudian disebut Panitia Ibadah Qurban 1445 Hijriyah pada pertengahan bulan Zulqadah.
Ustaz Mufti disepakati memimpin kepanitiaan. Kemudian, panitia merekrut calon pekurban dan menyiapkan kelompok kerja (pokja) untuk menggarap sapi kurban sejak proses pemotongan sampai siap didistribusikan kepada masyarakat.
Setelah kegiatan persiapan berjalan sekira 5 minggu, 70 orang calon pekurban terdaftar dan 10 pokja terbentuk. Saat rapat koordinasi persiapan akhir, koordinator lapangan H Eep Supriatna meminta izin kepada ketua panitia agar melibatkan kakaknya pada hari pelaksanaan untuk membantu tugas pokja dalam menurunkan daging dari tulang hewan kurban. Sang ketua pun mengizinkan.
Pada hari pelaksanaan selepas sholat Idul Adha, panitia mengatur kegiatan kurban sedemikian rupa sehingga 10 ekor sapi kurban selesai disembelih dan satu per satu mulai dikuliti, disempal dan diturunkan dagingnya.
Sekira pukul 08.00 WIB, seorang perempuan pra-lansia menghampiri H Eep. Sejurus kemudian, perempuan tersebut menghampiri pokja 8 dan langsung membantu petugas pokja untuk menurunkan daging dari sempalan yang sudah tergantung.
Dengan cekatan, ia mampu menurunkan daging dari satu sempalan hanya dalam waktu beberapa menit saja. Kecekatannya sontak membuat para petugas pokja terperangah kagum.
BACA JUGA: Petugas Pemeriksa Kesehatan DKPPP Kota Banjar Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban
Tanpa banyak bicara, ia beralih membantu kelompok lain di sebelahnya. Teramati, ia berhasil menurunkan daging dari 3 ekor sapi dalam waktu sekitar 2 jam. Pukul 10.00, ia undur diri untuk memenuhi hajat keluarganya di Kawalu pada kegiatan yang sama: kurban.
Beberapa tokoh masyarakat yang merupakan anggota penasihat kepanitiaan menanyakan perihal perempuan tersebut kepada ketua panitia.
Sang ketua menjelaskan bahwa beliau adalah kakaknya H Eep Supriatna. Namanya Hj Pupung Dewi Suminar. Usia 66 tahun. Warga Jalan Rumah Sakit. Para tokoh masyarakat memaklumi dan mengapresiasinya.
“Ini perlu dicontoh,” ungkap H Sadian Suphadi, MM, salah seorang tokoh masyarakat. ”Meski perempuan dan sudah lansia, tetapi dia masih memiliki kecekatan yang mumpuni,” tambahnya.