Lahang: Minuman Isotonik Tradisional dari Jawa Barat, Menyegarkan dan Berkhasiat

Kamis 13-06-2024,09:01 WIB
Reporter : Denden Rusyadi
Editor : Ruslan

- Mengobati sembelit

- Menyediakan energi yang cepat

- Meningkatkan hidrasi

- Memperbaikki kesehatan pencernaan

Proses Pembuatan Air Lahang

Proses pembuatan lahang melibatkan penyadapan pohon aren. 

BACA JUGA: Dengar Suara Wanita Teriak Minta Tolong di Sungai Citanduy Kota Banjar, Korban Tenggelam Akibat Terpeleset

Petani biasanya mulai menyadap getah pada dini hari untuk memastikan kesegaran dan kualitas optimal. 

Pohon aren yang ideal untuk penyadapan memiliki usia lima tahun atau lebih. 

Bunga jantan tanaman aren dibersihkan dengan cermat untuk menghindari kontaminasi, dan kemudian getahnya diketuk dengan keterampilan dan keahlian khusus.

Air lahang atau air nira sebaiknya langsung diminum saat itu juga, karena jika dibiarkan dalam keadaan terbuka sampai berjam-jam akan terfermentasi dan menjadi minuman yang memabukkan.

Dalam kondisi tertentu, getah pohon Aren yang dibiarkan di udara terbuka untuk waktu yang lama, akan difermentasi dan bisa menjadi cuka atau arak.

Lahang umumnya tersedia di daerah Jawa Barat. Minuman ini disajikan dingin dan sering dinikmati sebagai penyegar di cuaca panas, atau sebagai minuman energi alami sebelum memulai aktivitas yang melelahkan.

Adapun penjual lahang keliling yang memikul bambu atau lodong berisi air lahang saat ini sudah jarang sekali dijumpai.

Namun beberapa tempat makan mungkin ada yang menjualnya dalam kemasan dan sudah diproses sedemikian rupa.

BACA JUGA: Ini Perbedaan Jalur PPDB 2024 SMA dan SMK, Simak Juga Jadwal PPDB 2024 Tahap 2 Jawa Barat

Kategori :