"Aktivitas ekoniomi hari ini berbeda dengan aktivitas ekonomi dizaman sebelumnya. Artinya kemampuan beradaptasi dengan realitas menjadi sebuah kewajiban bagi siapapun kalau tidak ingin menjadi mahluk tertinggal," tambahnya.
Jelas dia, keberdayaan pesantren dan kemampuan santri untuk berdaya saing dalam hal apapun tak terkecuali dalam hal ekonomi akan menthapus paradigma bahwa pesantren adalah ortodok dan santri adalah ngokok (tidak peka terhadap lingkungan atau realitas).
"Pepatah mengatakan kemiskinan atau kefakiran mendekatkan dengan kekufuran. Maka atas pepatah tersebut santri dan pesantren harus maju, berdaya saing, mampu mencitakan lapangan kerja sehingga bisa menuntun masyarakat dalam kedigdayaan dan menjauhkan dari kemiskinan atau kefakiran," jelasnya.