Setelah ditemukan, jenazah Farida dievakuasi ke rumah saudaranya di Dusun III Kalempang atas nama Arwis (40 tahun) untuk menunggu mobil ambulans yang akan membawa korban ke Pangkajene Kabupaten Sidrap.
Sekitar pukul 10.30 Wita mobil ambulans tiba di Dusun III Kalempang. Pukul 11.17 Wita, jenazah Farida dibawa pulang ke rumah saudaranya di Pangkajene, Sidrap.
Sebelum diberitakan, dalam video yang beredar luas di media sosial, warga berusaha menangkap ular piton jenis sanca kembang tersebut. Ular piton sempat memberikan perlawanan.
Kepala ular masih menyambar warga yang berusaha mendekat, meskipun perut yang besar tidak bisa digerakkan.
BACA JUGA: Galuh Ethnic Carnival Bakal Libatkan 22 Seni Helaran saat Hari Jadi Kabupaten Ciamis ke 382
Seorang warga terdengar memperingatkan warga lain yang akan menangkap ular agar berhati-hati. ”Awas, awas....” teriak seorang pria di dalam video yang diunggah akun Instagram@sutrisno.budiharto.
Kepala Desa Kalempang Suardi Rosi mengatakan suami korban datang dan memanggil warga.
”Laki-laki semua bapak-bapak dan pemuda beramai-ramai datang ke lokasi dan mencari ular lalu menemukannya,” tutur kades seperti dikutip dari disway.id, Sabtu 8 Juni 2024.
Kecurigaan La Oni terbukti benar. Isi perut ular piton yang sangat besar tersebut adalah Farida. Warga membunuh lalu membedah perut ular piton. Jasad korban ditemukan di dalam perut ular dengan kondisi pakai lengkap.
”Jadi ular itu saat ditemukan sudah tidak bergerak dengan kepala sembunyi. Jadi kalau habis makan, ularnya sulit bergerak. Baru abis itu dibedah. Dibelah perutnya,” papar dia.