“Mereka harapannya ada SMA /SMK negeri yang dekat. Sekolah negeri dan swasta pasti ada perbedaan,” tukasnya.
Begitupun dengan orangtua, Titin sebagai kepala sekolah juga sempat merasa khawatir. Anak memutuskan untuk putus sekolah, dengan kondisi keluarga yang tidak berkecukupan.
“Ada aja anak yang seperti itu, pada akhirnya mau gimana lagi. Kalau tekad mereka untuk sekolah kuat, pasti selalu ada jalan. Kalau ibu selalu berpesan kepada anak-anak, di manapun kamu berada itu yang terbaik,” katanya.