45 Perahu Rusak Dihantam Gelombang Tinggi di Darmaga Pamayangsari Cipatujah Tasikmalaya, Termasuk Rusak Berat

Kamis 30-05-2024,13:00 WIB
Reporter : Ujang Nandar
Editor : Usep Saeffulloh

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM— Sebanyak 45 perahu nelayan rusak di Darmaga Pamayangsari Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya setelah dihantam gelombang tinggi.

Akibat hantaman gelombang tinggi air laut yang mencapai ketinggian lebih dari 3 meter itu, Sebagian perahu nelayan karam.

Kejadian gelombang tinggi air laut yang menghantam pesisir Tasikmalaya Selatan itu terjadi Rabu 29 Mei 2024.

Menurut penuturan Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya Dedi Mulyadi, gelombang tinggi terjadi dari pagi hingga sore hari, Rabu 29 Mei 2024. 

BACA JUGA: Adab Menyembelih Hewan Qurban: Panduan Lengkap untuk Melaksanakan Qurban dengan Benar

BACA JUGA: Ular Sanca Sepanjang 3,5 Meter Melilit Trafo Listrik di Jalan Aboh Kota Tasikmalaya

"Kemarin (29 Mei 2024) sampai 7 feet lebih. Hari ini alhamdulillah sudah mulai normal, namun masih saat ini masih tinggi," ujar Dedi Mulyadi kepada radartasik.com, Kamis 30 Mei 2024.

Berdasarkan penghitungan HNSI Kabupaten Tasikmalaya bahwa akibat hantaman gelombang tinggi tersebut, sebanyak 45 perahu nelayan mengalami rusak ringan, sedang dan berat. 

"Yang rusak berat ada 5 perahu bahkan sampai karam, sisanya rusak ringan, seperti patah pada bagian katir atau penyeimbang perahu," kata Dedi Mulyadi menjelaskan. 

Dedi Mulyadi mengatakan kerusakan puluhan perahu nelayan tersebut selain adanya gelombang air laut tinggi juga karena fasilitas Darmaga Pamayangsari yang tidak memadai. 

BACA JUGA: Tak Mau Gegabah, Persib Tetap Siaga 1 saat Bermain di Kandang Madura United, Ini Kata Tim Pelatih

BACA JUGA: Bertemu Simone Inzaghi, Oaktree Pastikan Inter Milan Tak Perlu Jual Pemain Bintang

"Selian dangkal, sempit, sehingga ketika terjadi gelombang tinggi perahu berbenturan satu sama lainnya," kata dia menjelaskan.

Nelayan Tasikmalaya Belum Bisa Melaut

Akibat 45 perahu nelayan mengalami kerusakan, menurut Dedi Mulyadi, sebagian nelayan belum bisa melaut kembali. 

Kategori :