Vladimir Putin Khawatir dan Kesal Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter

Senin 20-05-2024,20:20 WIB
Reporter : Ahmad Faisal
Editor : Ahmad Faisal

RADARTASIK.COM - Duta Besar Iran, Kazem Jalali, menyatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, sangat khawatir dan kesal atas meninggalnya Presiden Ebrahim Raisi dalam Kecelakaan Helikopter.

Menurut laporan Kantor Berita Republik Islam Iran (IRNA), Presiden Rusia Vladimir Putin langsung mengadakan rapat dengan pejabat senior aparat pertahanan dan keamanan untuk membahas meninggalnya Presiden Ebrahim Raisi.

Kazem Jalali mengungkapkan bahwa dirinya diundang untuk hadir dalam pertemuan dengan Putin sebagai duta besar Republik Islam.

"Tuan Putin, meskipun hari Minggu adalah hari libur di Rusia, mengadakan pertemuan pada pukul 22.00 dengan kehadiran pejabat senior aparat pertahanan dan keamanan negara tersebut. Saya diundang untuk menghadiri pertemuan ini sebagai duta besar Republik Islam," kata Jalali dikutip dari Al-Quds Al-Arabi.

BACA JUGA:Siapa Ebrahim Raisi? Presiden Iran yang Meninggal dalam Kecelakan Helikopter

Ia menambahkan, "Menteri Pertahanan Rusia, Andrey Belousov; Sekretaris Dewan Keamanan Nasional, Sergei Shoigu; Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata, Valery Gerasimov; Menteri Pertahanan Sipil, Alexander Korenkov; Asisten Khusus Presiden, Igor Levitin; dan salah satu pejabat senior Organisasi Keamanan Federal turut hadir dalam pertemuan tersebut."

Duta Besar Iran ini kemudian menegaskan bahwa Presiden Putin mengaku sangat berduka mendengar kabar meninggalnya Ebrahim Raisi dan mengaku kesal atas kejadian tersebut.

"Tuan Putin pertama kali berbicara kepada saya dan mengatakan bahwa kami sangat sedih atas kecelakaan helikopter yang dialami presiden Iran, dan kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membantu," ucapnya saat menjelaskan pertemuan tersebut.

BACA JUGA:Bocoran Realme GT 6T yang Akan Rilis Tiga Hari Lagi, Baterai Besar, Kamera Selfie 32MP

“Putin sangat khawatir dan kesal dengan hal ini dan meminta untuk menyampaikan pesan kepada Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam (Ayatollah Ali Khamenei) bahwa kami siap melakukan apa pun yang diperlukan," lanjut Jalali.

Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada hari Senin 20 Mei langsung menunjuk Wakil Presiden Mohammad Mokhber untuk menjabat sebagai Presiden.

Khamenei juga meminta masyarakat Iran untuk tidak khawatir dan meminta media untuk "menahan diri."

Kategori :