RADARTASIK.COM - Dario Baccin, Wakil Direktur Inter Milan, mengakui kesulitan dalam mendatangkan pemain dari pasar Argentina dan Brasil karena klub-klub Inggris telah bergerak lebih dulu karena mendapat keuntungan dari pemain non-UE.
Dalam wawancara dengan Sky Sport, Baccin menjelaskan bahwa faktor ekonomi masih menjadi tantangan dalam pasar transfer saat ini.
Meskipun begitu, Baccin merasa bangga karena Inter Milan telah berhasil mendatangkan pemain seperti Zielinski dan Taremi, yang menunjukkan keberhasilan strategi rekrutmen mereka.
"Seperti halnya di semua pasar, akan ada kesulitan tahun ini juga. Ini adalah grup yang telah bekerja dengan sangat baik, kami harus melakukan intervensi sesedikit mungkin," ujar Baccin seperti yang dikutip dari Tuttomercato.
"Kami bangga telah menambahkan dua pemain seperti Zielinski dan Taremi ke dalam skuat kami, dan kami bangga mereka memilih kami," lanjutnya.
"Akan ada beberapa perubahan yang wajar, tetapi kami akan berupaya memberikan pemain fungsional kepada pelatih. Proyek ini juga ditujukan untuk kesuksesan di masa depan," tambahnya.
Baccin juga mencatat bahwa pasar di Amerika Selatan, terutama Argentina dan Brasil, telah mengalami perubahan signifikan setelah mengalami krisis talenta dalam dua tahun terakhir.
Ia juga mengungkapkan bahwa Inter Milan kesulitan dalam mendatangkan pemain dari pasar tersebut karena persaingan ketat dengan klub-klub dari Inggris dan Jerman yang sering kali lebih cepat dalam merekrut pemain, berkat keuntungan memiliki slot pemain non-UE yang lebih banyak.
BACA JUGA:Resmi 29 Sekolah Kedinasan Buka Pendaftaran, Lulusan Langsung Jadi PNS
"Amerika Selatan dipenuhi dengan pemain menarik. Setelah mengalami krisis talenta sekitar dua tahun lalu, di mana terdapat sedikit bakat, pemain berpotensi sangat bagus kembali," ujarnya.
"Jelas bahwa semua negara ini telah membangun struktur mereka sendiri. Ada agensi-agensi baru, peningkatan direktur olahraga, yang membuatnya jauh lebih rumit untuk pergi ke sana dan merekrut pemain dengan harga yang kompetitif," tuturnya.
"Klub-klub Inggris dan Jerman bergerak lebih cepat, berkat keuntungan dari pemain non-UE," pungkasnya.