MADINAH, RADARTASIK.COM – Cuaca panas di Tanah Suci diprediksi akan berlangsung hingga puncak musim haji 2024.
Untuk itu, Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah dr Karmijono mengimbau agar jamaah haji Indonesia mewaspadai dehidrasi.
Salah satu tanda dehidrasi adalah tidak buang air kecil seharian. Karena, idealnya jemaah kencing satu jam sekali.
”Jika ditanya, bagaimana ibadah Anda? Alhamdulillah dilancarkan tidak kencing sama sekali, Anda harus waspada,” ujar dia kepada Media Center Haji, Sabtu 11 Mei 2024.
BACA JUGA: Forum Majelis Taklim Punya Andil Penting Membangun Kota Tasikmalaya, ini Perannya
BACA JUGA: Besok Dirilis Vivo X100 Ultra, Vivo X100s Pro dan Vivo X100s
Untuk mencegah dehidrasi, Karmijono memberi tips minum air saat hajian. Disarankan minum air sedikit-sedikit tapi rutin untuk mencegah buang air kecil berlebihan.
Dia menjelaskan kondisi fisik di Tanah Suci berbeda dengan di Indonesia. Jika di Indonesia, orang kepanasan akan keringatan. Sedangkan di Madinah tidak. Sehingga, tidak merasa haus.
Karena tidak merasa haus, tambah dia, bisa jadi tidak minum. Padahal tubuhnya memerlukan cairan.
Jika tubuh kekurangan air, maka bisa memicu berbagai gejala penyakit. Gula darah akan meningkat. Biasanya kalau sudah digelontor air, maka akan kembali normal.
BACA JUGA: Badruzzaman Blusukan di Car Free Day Cilembang Kota Tasikmalaya, ini Tujuannya
BACA JUGA: Petugas Gabungan Kota Banjar Amankan Puluhan Botol Miras di Sebuah Bangunan Warung
Untuk mencegah dehidrasi lainnya, menurut dia, bisa menggunakan oralit. Karena garam bersifat mengikat air, maka minum ditambahkan dengan oralit akan bagus.
Namun saat minum harus memperhatikan jangan minum yang dingin. Karena ada air zamzam cold (dingin) dan non cold. Sebaiknya minum yang non cold. Jika minum yang dingin, suhu air yang kontras dengan suhu tubuh tidak baik bagi tubuh.
Jika langsung mengonsumsi air dingin yang suhunya terlalu kontras dengan suhu tubuh, maka bisa timbul sensasi tidak nyaman. Misalnya pusing, kembung, perih ulu hati dan sebagainya.