Kenapa Joging di Dadaha Tasikmalaya Berbayar, Apaka Anda Setuju?

Minggu 05-05-2024,06:00 WIB
Reporter : Ayu Sabrina
Editor : Ruslan

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelola Kompleks Dadaha mengeluarkan aturan baru jogging track Dadaha.

Pemberlakuan ketentuan baru jogging track Dadaha mengacu pada Perda Kota Tasikmalaya Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

UPTD Pengelola Kompleks Dadaha Disporabudpar sendiri sudah memasang banner untuk memberitahukan ketentuan baru penggunaan jogging track tersebut.

Dalam banner tersebut disebutkan ”kepada seluruh pengguna jogging track Stadion Dadaha akan diberlakukan tarif bea masuk sebesar Rp 2.000 untuk sekali masuk”.

BACA JUGA: Prediksi Pelatih Guinea U-23 terhadap Timnas Indonesia U-23: 'Kami Harus Berjuang Keras'

BACA JUGA: DPD Partai Nasdem Kabupaten Tasikmalaya Membuka Pendaftaran Calon Bupati, Berikut Ini Syaratnya

Pengelola Pemanfaatan Barang Milik Daerah Kota Tasikmalaya Suswato menjelaskan kenapa joging di Dadaha Tasikmalaya berbayar.

Sebagai kompensasi atas pembayaran retribusi jogging track tersebut, menurut dia, masyarakat akan memperoleh fasilitas pelayanan yang lebih baik.

Salah satunya penataan pedagang kaki lima (PKL). Nantinya, PKL tidak bisa lagi berjualan di area jogging track. Sehingga, masyarakat lebih nyaman joging.

Suswanto menerangkan pihaknya mencoba untuk memberi fasilitas pelayanan kepada pejoging. Sebab, UPTD mempunyai target retribusi Rp 200 juta.

BACA JUGA: Jelang Pilkada Kota Banjar 2024, KPU Menerima 2 Kandidat Bacawalkot-Bacawawalkot Lakukan Komunikasi

BACA JUGA: Wisatawan yang Hobi Olahraga Simak, Ini 6 Sport Tourism di Jawa Barat yang Akan Diselenggarakan di Tahun 2024

”Ketika fasilitasnya nyaman saya kira Rp 2000 berani lah. Kalau sekarang fasilitas tidak dibenahi, banyak pedagang, ya dimarahin UPTD ngapain narik retribusi,” tutur dia.ia menambahkan pinggir arena berlari juga dipasangi pagar bekas dari Alun-Alun Dadaha Tasikmalaya.

Suswanto memimpikan Komplek Sarana Olahraga Dadaha akan seperti Kompleks Stadion Gelora Bung Karno (GBK). Nantinya akan pakai penerangan untuk yang mau joging malam. Jangan kalah sama Senayan.

”Kan itu bisa dipakai malam. Target itu minimal ada jalur lah khusus untuk pelari untuk joging. Itu salah satunya. batas pedagang nggak boleh ada yang di sana setiap hari,” tegas Suswanto kepada Radar Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.

Kategori :