RADARTASIK.COM – Daniele De Rossi menyatakan bahwa pertahanan AS Roma bermain seperti Real Madrid setelah berhasil mengalahkan AC Milan 2-1 dengan 10 pemain.
Giallorossi langsung unggul 2-0 saat menjamu AC Milan di Stadion Olimpico melalui gol yang dicetak oleh Gianluca Mancini dan tendangan melengkung Paulo Dybala.
Namun, setelah unggul secara agregat 3-0, Romelu Lukaku mengalami cedera lutut dan Zeki Celik langsung mendapat kartu merah karena menjatuhkan Rafael Leao.
Meskipun harus bermain dengan sepuluh pemain selama satu jam, pertahanan AS Roma tampil luar biasa dan AC Milan baru bisa memperkecil ketinggalan lewat sundulan Matteo Gabbia di akhir pertandingan.
Dalam konferensi persnya, De Rossi menyatakan kebanggaannya atas semangat dan kecerdasan taktis timnya setelah bermain dengan sepuluh pemain untuk meraih kemenangan tersebut.
"Untuk mengalahkan Milan, kami membutuhkan keunggulan," kata De Rossi seperti dikutip dari Football Italia.
"Kami membutuhkan semangat yang besar, karena ketika kami bermain dengan sepuluh pemain, kami harus bermain dengan intensitas, kecerdasan, dan pengetahuan taktis. Berlari saja tidak cukup," lanjutnya.
"Saya sangat bangga menjadi pelatih tim seperti ini. Itu tidak mudah, karena Milan adalah tim yang sangat kuat dan memainkan sepak bola yang bagus," ucapnya.
"Kami melihat kemarin bahkan Real Madrid bertahan dan bertahan, kami juga melakukannya pada saat yang tepat untuk melakukannya," jelasnya.
BACA JUGA:Sejarah Celana Jeans, Dari Pakaian Pekerja Tambang Hingga Jadi Trend Mode
De Rossi juga mencatat bahwa perkembangan pelatih muda dalam sepakbola Italia, seperti dirinya sendiri, Thiago Motta, dan Vincenzo Italiano, merupakan bagian dari kebangkitan Calcio, dengan ide-ide baru yang membawa angin segar dalam dunia pelatihan sepakbola.
"Kami terus menghasilkan pelatih yang tampil mengesankan di level ini. Terkadang Anda memerlukan kesempatan untuk mengetahui apakah seorang pelatih terlalu muda atau tidak berpengalaman," ujarnya.
"Seperti yang saya katakan, kesempatan ini jatuh dari langit dan saya meraihnya dengan kedua tangan," tambahnya.
Terakhir, ia memastikan Italia akan selalu menghasilkan pelatih terbaik setelah melihat Carlo Ancelotti kembali mencapai babak semifinal Liga Champions.