Menurut dia, terkait ada seorang anak SD yang meninggal dunia diduga akibat DBD ternyata bukan positif DBD melainkan syok sepsis.
Jika dilihat dari kronologisnya, ibunya alami demam sejak Senin 18 Maret, anak SD yang meninggal demamnya Selasa 19 Maret dan kakanya juga demam 19 Maret 2024.
"Iya kakak dan ibunya (korban/almarhum) positif DBD," jelasnya.
Diakuinya, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat DBD masih tetap 2 orang dan hanya ada penambahan jumlah kasus saja.