Kata 'baik' dalam doa di atas menggunakan kata 'ihsan' yang artinya berbuat baik.
Namun ihsan juga bisa bermakna melakukan perbuatan baik atau amal ibadah seakan-akan kita melihat Allah, jika kita tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Allah melihat kita.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik, sebagaimana firman-Nya:
فَآتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآخِرَةِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” (Ali ‘Imran: 148)
2. Membenci maksiat dan fasik
Maksiat diartikan sebagai durhaka, artinya melanggar perintah Allah dan melakukan perbuatan dosa yang dilarang oleh-Nya.
Sedangkan fasik artinya meninggalkan ketaatan kepada Allah, orang yang fasik menyaksikan kebenaran tapi tidak meyakini dan mentaatinya.
Perbuatan maksiat dan fasik termasuk dosa. Karena itu wajib bagi orang beriman untuk membenci kedua perbuatan tersebut, sebagaimana yang termaktub dalam doa ramadhan hari ke-11 di atas.
3. Dijauhkan dari murka Allah dan dijauhkan api neraka
Memohon untuk dijauhkan dari Murka Allah dan terhindar dari api neraka, meliputi semua perbuatan yang menjadi sebab datangnya murka Allah dan terjerumusnya seseorang ke dalam api neraka.
Permohonan tersebut menjadi isi doa ketiga dari doa ramadhan hari ke 11. Kandungan doa ini senada dengan doa lain yang berbunyi:
Allahumma inni As Aluka ridhooka wal jannah, qa a'uudzubika min skhotika wannaar
"Ya Allah aku memohon kepada-Mu keridoan-Mu dan surga, dan aku berlindung kepada-Mu dari kermurkaan-Mu dan api neraka"
4. Menegaskan bahwa Allah Maha Penolong
Hal ini memberi makna bahwa semua permohonan dalam doa ramadhan hari ke-11 tersebut merupakan permintaan tolong seorang hamba kepada Allah.