"Ya begitulah. Kita mau paksa juga bagaimana mereka setornya segitu," terangnya.
Di tahun 2024 ini, setoran para jukir tersebut naik hampir tiga kali lipat. Namun sebagian dari mereka memutuskan untuk protes dan tetap membayar seperti biasanya.
Hal itu diakui Asep pada setoran pertama yakni Januari dan Februari 2024. Beberapa Jukir masih menyetorkan penghasilan dengan nilai yang sama.
"Ada yang bayar masih di tarif biasanya. Tapi kami terus meminta Jukir untuk bisa ikuti sesuai pakta integritas," jelas Asep.
Belum lagi, lahan-lahan yang semula bukan tempat parkir kerap dijadikan lahan parkir dadakan oleh warga.
Namun, Dishub memutuskan untuk fokus memberikan pendampingan kepada para Jukir resmi.
"Ya kita fokus saja pada jukir yang resmi, yang sudah jelas datanya ada di kita menandatangani pakta integritas. Mereka saja yang sudah terdata masih sulit untuk kita kendalikan apalagi yang liar," tambahnya.
Dishub pun berencana memberikan pendampingan kepada para Jukir, dengan mengerahkan beberapa pegawai Dishub Kota Tasikmalaya.