BACA JUGA:Mematikan! Waspadai Penyakit Demam Urine Tikus di Musim Hujan
Radartasik.com yang kala itu sedang perjalanan dari Sumedang menuju ke arah Bandung merasakan ekstrimnya guyuran hujan sangat deras.
Air hujan disertai angin kencang membuat jarak pandang sangat pendek.
Laju kendaraan yang terjebak di kawasan tersebut melambatkan kecepatannya.
Beberapa mobil memilih menepi karena jarak pandang yang pendek itu.
BACA JUGA:Mengenal Seni Mengikat Simpul Mizuhiki yang Menampilkan Tradisi dan Keindahan Jepang
Untungnya situasi Tol Cisumdawu tidak seramai Tol Purbaleunyi misalnya.
Jadi kendaraan menepi juga aman tidak takut kena seruduk kendaraan lain dari belakang.
Kendaraan yang dikemudiakan Radartasik tetap melaju menembus pekatnya semburan air hujan ke kaca depan.
Sopir hanya mengikuti kendaraan di depannya saja yang menyalakan lampu hazard.
BACA JUGA:Berikan Apresiasi, Menpora Berharap Disway Group Berkontribusi Dukung Program Kepemudaan
Kedap-kedip lampu hazard itu sangat membantu sebagai panduan jalan.
Menjelang Jatinangor ternyata kering. Tidak turun hujan derah, baru gerimis.
Perjalanan yang akan dilanjutkan ke Jakarta itu, ternyata tidak mulus.
Masuk KM 138 kembali hujan badai seperti di dekat Twin Tunnel Tol Cisumdawu.