"Hanya saja nanti uji konversi-konversi yang kebetulan sistem membacanya kurang akurat atau kurang tepat akan kita lakukan koreksi, supaya sesuai dengan apa yang ada di formulir," ujarnya.
Menyikapi serangkaian permasalahan soal Sirekap, KPU mengaku meminta maaf dan akan mengkoreksi kesalahan itu.
KPU Meminta Maaf
Hasyim Asy’ari memastikan bahwa pihaknya bekerja secara profesional.
KPU, kata Hasyim Asy’ari, tidak ada niatan untuk memanipulasi hasil penghitungan suara di TPS.
"Pada intinya kami ini di KPU masih manusia-manusia biasa yang sangat mungkin salah, tapi kami pastikan kalau yang salah-salah kami koreksi. Yang paling penting KPU ini enggak boleh bohong dan harus ngomong jujur," ucap Hasyim.
"Tidak ada niat manipulasi, tidak ada niat untuk mengubah-ubah hasil suara, karena pada dasarnya formulir C Hasil plano diunggah apa adanya sebagaimana situasi yang diunggah oleh KPPS. Itu bisa kita monitor dan bisa kita saksikan bersama-sama," lanjutnya.
"Pada intinya kami ini di KPU masih manusia-manusia biasa yang sangat mungkin salah, tapi kami pastikan kalau yang salah-salah kami koreksi. Yang paling penting KPU ini enggak boleh bohong dan harus ngomong jujur," ucap Hasyim.
"Tidak ada niat manipulasi, tidak ada niat untuk mengubah-ubah hasil suara, karena pada dasarnya formulir C Hasil plano diunggah apa adanya sebagaimana situasi yang diunggah oleh KPPS. Itu bisa kita monitor dan bisa kita saksikan bersama-sama," lanjutnya.
Nah, sebagai informasi, pada Kamis, 15 Februari 2024, Sirekap sudah menghimpun penghitungan suara hingga 358.775 atau 43,58 persen dari jumlah total KPPS.
"Progresnya adalah yg sudah diunggah 358.775 TPS dari total TPS 823.236, atau setara 43,58 persen," tandasnya.
Berita ini telah tayang di disway.id dengan judul, Ramai Soal Sirekap, KPU: Kami Akan Koreksi