RADARTASIK.COM - Bek Alessandro Bastoni menyebut, “Dunia Inter Milan luar biasa dan Simone Inzaghi telah menemukan grup yang sempurna” saat menjadi bintang tamu di podcast milik Andrea Ranocchia.
Dalam acara tersebut, Alessandro Bastoni membahas perjalanan karirnya bersama Inter Milan dan mengaku sering berdiskusi dengan Nicolo Barella tentang betapa pentingnya untuk tetap bugar dan kuat menghadapi tantangan saat ini.
“Barella dan saya membicarakannya sesekali. Kami berjuang keras, tapi kami sangat bugar sehingga pada akhirnya kami selalu pulih,” kata Bastoni seperti dikutip dari fcinter1908.
Ia juga mengaku belajar banyak dari para pemain Inter Milan sebelumnya seperti Marcelo Brozovic dan Samir Handanovic, dan mengatakan bahwa pelatih Inzaghi sekarang memiliki tim yang sempurna.
BACA JUGA:Luigi Di Biagio: Pertandingan Melawan Inter Milan Bukanlah Ujian Sesungguhnya Bagi AS Roma
“Simone Inzaghi telah menemukan grup yang sempurna. Kami berpikir sebagai sebuah tim. Kami belajar banyak dari pemain seperti Ranocchia, Marcelo Brozovic, dan Samir Handanovic,” ungkapnya.
Alessandro Bastoni kemudian mengungkapkan bahwa pada tahun 2019, ketika dia pertama kali bergabung dengan Inter Milan sempat ingin meninggalkan klub tersebut.
Namun, pelatih saat itu Antonio Conte berhasil meyakinkannya untuk bertahan, dan sekarang ia tidak ingin berada di klub lain karena menganggap lingkungan di Inter Milan sangat luar biasa.
“Saya mendorong untuk hengkang pada musim itu (2019) karena Inter baru saja mendatangkan Diego Godin dan mereka sudah memiliki Milan Skriniar dan Stefan de Vrij,” kenangnya.
BACA JUGA:Thiago Motta Jadi kandidat Pertama Pengganti Stefano Pioli di AC Milan
“Saya telah memainkan 25 pertandingan di Parma, musim yang bagus, namun levelnya berbeda. Namun, Conte bersikeras dan meyakinkan saya untuk bertahan,” akunya.
“Saya bahagia di sini sekarang. Saya salah satu pemain paling berpengalaman. Dunia Inter luar biasa, dan saya tidak melihat diri saya berada di tempat lain saat ini. Saya benar-benar merasa seperti di rumah sendiri,” ujarnya.
“Kami bermain di depan 75.000 penggemar, dan ketika kami pergi ke stadion, saya melihat orang-orang berusia 85-90 tahun menunggu bus tim,” terangnya.
“Semangat yang dimiliki orang-orang ini membuat saya berpikir: 'Mengapa saya harus pergi ketika saya bisa memberikan momen kebahagiaan,” tuturnya.
“Saya tidak ragu lagi, kami adalah grup yang bagus dengan pemain-pemain muda seperti saya, Barella, Dimarco, dan Lautaro,” pungkas Bastoni.