Aktivis Mahasiswa Tasikmalaya Pertanyakan Dugaan Pemotongan Uang Transport dan Bimtek KPPS
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Para aktivis mahasiswa melakukan aksi di kantor KPU Kabupaten Tasikmalaya, Senin 5 Februari 2024.
Kedatangan mereka untuk mempertanyakan terkait dugaan pemotongan uang transport dan bimtek KPPS.
Menurut massa, bila ditotalkan dari hasil pemotongan seluruh KPPS di Kabupaten Tasikmalaya itu nilainya Rp 3,5 miliar.
Masa aksi dari aktivis mahasiswa itu, sempat saling dorong dengan Polisi di pintu masuk komplek KPU Kabupaten Tasikmalaya, sebelum akhirnya dibiarkan masuk dan berorasi di dalam kompleks.
Kordinator Aksi Mujib Rahman Wahid mengatakan, kedatangan aktivis mahasiswa ini untuk mempertanyakan dugaan pemotongan honor transport dan Bimtek KPPS.
Berdasarkan penelusurannya, besaran honor tiap KPPS itu antara Rp 50 ribu sampai 100 ribu. Padahal, besaran anggaran berdasarkan pagu yakni Rp 150 ribu untuk transport dan Rp 150 ribu untuk bimtek.
"Tiap KPPS itu berbeda, ada yang menerima Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu setiap satu orangnya. Padahal menurut KPU, masing-masing Rp 150 ribu bimtek dan transport itu," paparnya.
BACA JUGA:Rasa Durian Lokal Tasikmalaya Berbeda-Beda, Ada yang Manis, Legit hingga Renyah
Hasil penghitungan massa, jika pemotongan tersebut terjadi pada seluruh petugas KPPS maka besaran pemotongan biaya transport dan honor Bimtek mencapai Rp 3,5 miliar.
"Kalau kita akumulasikan dengan jumlah ribuan TPS itu hampir Rp 3,5 miliar. Kami menuntut transparansi dari KPU. Dan kami menuntut KPU mengembalikan sisa uang yang dipotong ke KPPS," terangnya.
Untuk memastikan bahwa uang transport dan bimtek KPPS tersebut, para mahasiswa pun membuat surat pernyataan dengan ditandatangani ketua KPU bahwa siap mengembalikan uang tersebut.
"Kita beri waktu 2 x 24 jam artinya selama dua hari. Kalau tidak, kita akan kembali lagi dengan massa aksi yang lebih banyak. Bahkan menghadirkan KPPS," tegas Mujib.
BACA JUGA:Jelang Pengamanan Pemilu 2024, Kapolres Banjar Cek Kesiapan Personel dan Beri Tas Ransel