RADARTASIK.COM – Mantan pesepakbola Roberto Tricella mengatakan, "Inter Milan tim dengan skuad terbaik, Juventus bukan AC Milan yang butuh 3 gol untuk menang."
Saat menjadi bintang tamu di Radio TMW, Roberto Tricella mengulas laga antara Inter Milan vs Juventus yang sangat dinantikan oleh publik Italia.
Tricella mengakui Inter Milan masih menjadi tim dengan skuad terbaik selama tiga tahun terakhir, walaupun mengalami kehilangan Scudetto pada tahun pertama Simone Inzaghi.
Dia mencatat bahwa tahun lalu Inter lebih memilih fokus pada Liga Champions, sementara tahun ini semuanya berjalan dengan baik.
BACA JUGA:Polisi Gagalkan Transaksi 19 Botol Minuman Keras di Pinggir Jalan Kota Tasikmalaya
Menurutnya, Inter Milan saat ini sudah melakukan pembelian dengan tepat, termasuk mendatangkan pemain seperti Frattesi dari Sassuolo.
Roberto Tricella juga melihat bagaimana Inter Milan tampil baik saat menghadapi Fiorentina, sementara Juventus tampil sangat buruk di kandang ketika melawan Empoli.
Namun, Tricella memperingatkan bahwa Juventus bukanlah AC Milan yang butuh 3 gol untuk memenangkan pertandingan karena mereka bermain sangat solid.
“Selama tiga tahun ini, saya menganggap Inter sebagai tim dengan skuad terbaik. Karena berbagai perubahan pada tahun pertama, ia kehilangan kejuaraan,” katanya dikutip dari Tuttomercato.
“Tahun lalu, pada titik tertentu, mereka lebih memilih Liga Champions karena sulit mengejar Napoli. Tahun ini, hal itu muncul sebagaimana mestinya,” lanjutnya.
“Inter melakukan semua pembelian dengan benar, baik parameter nol maupun investasinya, seperti Frattesi dari Sassuolo,” tambahnya.
“Benar juga bahwa pada pertandingan terakhir Inter bermain bagus di Florence dan Juve tampil buruk di kandang melawan Empoli,” ungkapnya.
“tetapi Bianconeri bukanlah AC Milan yang perlu mencetak setidaknya tiga gol untuk memenangkan sebuah pertandingan. Juve memberikan gambaran soliditas, meski Inter tetap bermain dengan pemain mana pun yang mereka turunkan,” akunya.
Namun, Tricella menyatakan kekecewaannya melihat situasi yang dialami Chiesa yang mulai kehilangan tempatnya saat ini. Baginya, Chiesa merupakan pemain eksplosif yang dapat menyelesaikan permainan dengan berlari, meskipun mengalami masa-masa rumit dengan cedera di lutut dan masalah otot.