Semua saudaranya yaitu Dewi Arimbi, Brajamusti, Brajadenta, Brajalamatan, Brajawikalpa, dan Kalabendana yang kumpul merubungi kakak tertua.
Mereka tunduk kepada keputusan kakaknya. Juga ikrar tidak akan melakukan balas dendam kepada Bima.
Ternyata Bima atau Bratasena menolak tahta kerajaan Pringgandani itu dengan penuh hormat.
Tahta itu kemudian diserahkan kepada Dewi Arimbi, adik tertua di antara adik-adiknya Raja Arimba.
BACA JUGA:YES! 2 Pemain Baru Persib Bisa Langsung Main di Liga 1, Meski Gabung Persib di Luar Bursa Transfer
Dewi Arimbi pun naik tahta sebagai raja baru Pringgandani. Kelak penerus yang akan menjadi raja juga adalah keturunannya.
Dewi Arimbi menikah dengan Bima. Lahirlah anak mereka yaitu Raden Tetuka.
Proses lahir Jabang Tetuka masih dibungkus plasenta. Lalu Bima dengan kuku Pancanaka merobek plasenta itu.
Namun saat mau memutus tali ari-ari yang terhubung ke pusarnya tidak ada senjata yang mampu memotongnya.
BACA JUGA:SNPMB 2024, Ini Syarat Siswa yang Bisa Daftar SNBP 2024, Salah Satunya Punya Prestasi Akademik
Bertapalah sang paman, Arjuna adik Bima, meminta petunjuk dewa diberi senjata sakti untuk memotong ari-ari keponakannya.
Bersamaan Arjuna bertapa tqernyata Karna juga melakukan tapa di sekitar lokasi yang sama dengan Arjuna.
Karna pun bertapa untuk minta senjata sakti tiada tanding di jagat raya.
Dewa Narada mendapat perintah Maha Dewa untuk mengantarkan senjata sakti Konta Jaya (Kontawijaya) kepada Arjuna.
BACA JUGA:Gus Baha Bagikan Amalan Anti Miskin, Cukup Baca 1 Kali Ketika Ingat, Fadilahnya Hidup Sejahtera!
Namun karena wajah Arjuna dan Karna mirip, Dewa Narada salah memberi senjata.