Takut Ketahuan Dugem Hingga Subuh, 2 Pemain Inter Milan Dipolisikan, Paksa Pengunjung Bilang ‘Milan Sialan’

Selasa 16-01-2024,10:30 WIB
Reporter : Ahmad Faisal
Editor : Ahmad Faisal

RADARTASIK.COM - Takut ketahuan dugem hingga subuh, 2 pemain Inter Milan dipolisikan, dan diakabrakan paksa pengunjung bilang ‘Milan Sialan’.

Dua pemain Inter Milan dilaporkan telah digugat karena diduga melakukan pelanggaran privasi dan memaksa seorang pengunjung untuk memeriksa ponselnya.

Kedua pemain Inter Milan tersebut, ingin memeriksa ponsel seorang pemuda yang berada Hollywood Club di Milan pada malam antara 6 dan 7 Januari 2024 untuk melihat apakah ia mengambil foto dan video mereka.

DIkutip dari Football Italia, Marko Arnautovic disebut sebagai salah satu dari dua pemain Inter Milan tersebut dan gugatan tersebut telah dikonfirmasi oleh Studio Legale Tutino di Udine yang mewakili para pelapor.

BACA JUGA:Daniele De Rossi Akan Gantikan Jose Mourinho di AS Roma?

Para pemain Inter Milan diduga khawatir pemuda itu merekam mereka bersama pemain Serie A lainnya, termasuk beberapa pemain Hellas Verona yang dikethaui bertanding melawan Nerazzurri pada 6 Januari lalu.

Berdasarkan laporan, sekitar pukul 04.15 pagi, kedua pemain Inter Milan itu mendekati pemuda tersebut, menanyakan apakah dia merekam mereka saat berclubbing. 

Meskipun jawabannya tidak, para pemain Inter tidak mempercayainya. Mereka diduga menarik pemuda itu keluar klub dengan menggandeng lengannya dan memeriksa ponsel serta akun media sosialnya di luar klub.

Pengacara Stefano Tutino menyatakan bahwa para pemain Inter "tidak menemukan apa pun," karena kliennya "tidak melakukan apa pun." 

BACA JUGA:PSS Sleman Menang Besar 6-0 dalam Uji Coba dengan Tim Ini, Skuad Risto Vidakovic Semakin Menjanjikan

Namun. salah satu pemain Inter Milan diduga mengancam dan mencoba memaksa pemuda tersebut untuk mengucapkan kata-kata kasar, tetapi pemuda tersebut menolak.

Salah satu pemain diduga berkata: “Anda tahu apa yang terjadi jika Anda melawan saya” dan bahkan mencoba memaksa orang tersebut untuk mengatakan “Milan sh**” dalam bahasa Italia, tetapi orang tersebut tidak melakukannya.

Jika fakta-fakta ini terbukti, kedua pemain berisiko diselidiki atas penyerangan, penggunaan sewenang-wenang, kekerasan, dan pelanggaran privasi. 

Penyelidikan sedang berlangsung dengan penyitaan ponsel pelaku untuk mendeteksi sidik jari dan pemeriksaan video keamanan klub malam.

Pelapor juga menyatakan bahwa dia dilarang masuk ke klub yang sama pada minggu berikutnya dan diinformasikan bahwa dia hanya akan diizinkan masuk lagi jika mencabut gugatannya.

Kategori :