Korban Tabrakan Kereta Api Turangga dengan KRL Bandung Raya Bertambah, 20 Masih Dirawat Rumah Sakit

Sabtu 06-01-2024,13:10 WIB
Reporter : Usep Saeffulloh
Editor : Usep Saeffulloh

Dua korban tewas tersebut, kata dia, merupakan masinis KA Bandung Raya (Kereta Api Lokal).

"Dua korban meninggal dunia masih belum bisa dievakuasi karena terkendala posisi korban yang tertutup oleh material gerbong," katanya kepada awak media, Jumat 5 Januari 2024.

BACA JUGA: Jurnalis Italia: Jika Mourinho Pergi, Kita Tidak Lagi Melihat Lukaku dan Dybala di AS Roma

BACA JUGA: Tasikmalaya Punya, Destinasi Wisata Taraju Tawarkan Pemandangan Alam Mempesona, Apa Saja Keunggulannya?

Gerbong kereta yang mengalami tabrakan berusaha ditarik.

"Sehingga saat ini, masih berlangsung upaya evakuasi terhadap korban meninggal di TKP, dengan menarik gerbong dari belakang sebagai upaya merenggangkan," kata Kombes Ibrahim Tompo.

Adapun jumlah korban meninggal akibat tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya menjadi 4 orang.

"Untuk sementara korban diduga MD, Masinis KA KRD Lokal Padalarang Cicalengka atas nama Julian Dwi setiono, Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang - Cicalengka atas nama Ponisan," ujar Ibrahim Tompo kepada awak media, Jumat 5 Januari 2024.

"Pramugara KA Turangga atas nama Andrian, Enjang Yudi, pegawai PAM," kata dia.

Sementara itu para penumpang kereta api dari Stasiun Garut tertahan dan tidak jadi berangkat. Hal ini karena terdampak kecelakaan kereta api di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat 5 Januari 2024 pukul 06.03.

Para penumpang kereta api Lokal Cibatuan juga kereta api Cikuray, memenuhi loket pembelian tiket untuk mengembalikan dan menukar dengan uang pembelian setelah perjalannya dibatalkan.

Salah satu penumpang asal Singaparna, Tasikmalaya, Ipah Saripah (36) mengatakan, ia mengetahui adanyak kejadian kecelakaan saat sedang dalam perjalanan menuju Garut.

"Iya pas di bus tahunya ada kecelakaan kereta api di Bandung," paparnya.

Ia beranggapan masih bisa berangkat meskipun dengan waktu yang ngaret atau terlambat. Namun setelah mendapatkan informasi dari petugas ternyata perjalanan dibatalkan.

Ipah pun sedikit bingung dan mencari solusi lain untuk bisa tetap sampai ke tujuannya yakni ke Purwakarta.

"Mungkin naik bus ya, karena dari Garut tidak ada lagi jadwal keberangkatan kereta," terangnya.

Kategori :