RADARTASIK.COM - Presiden Lazio, Claudio Lotito mengatakan AC Milan, Juventus dan AS Roma berisiko hancur akibat penghapusan dekrit Pertumbuhan oleh pemerintah Italia.
Dekrit Pertumbuhan adalah insentif finansial yang diberikan oleh pemerintah Italia kepada klub sepak bola di negara tersebut, memungkinkan mereka menghemat 50 persen pajak gaji pemain yang berasal dari luar negeri.
Sebagai contoh, jika sebuah klub di Italia merekrut pemain dengan gaji kotor €2 juta, mereka hanya perlu membayar sekitar €1,5 juta.
Namun, setelah pemerintah Italia berencana untuk menghapus kebijakan ini mulai 1 Januari tahun depan, Claudio Lotito menyatakan bahwa klub-kubu besar seperti Milan, Juventus, dan AS Roma berisiko mengalami kehancuran.
"Ini langkah yang sangat bodoh," kata Lotito kepada Notizie.com sebagaimana dikutip dari Football Italia.
"Saya ingin melihat siapa yang masih ingin datang ke sini dari luar negeri sekarang. Negara juga akan dirugikan karena penerimaan pajaknya akan berkurang," tambahnya.
Lotito menyatakan bahwa Lazio tidak memiliki masalah khusus terkait kontrak, namun Milan, Juventus, dan Roma berisiko mengalami kehancuran akibat situasi seperti ini.
“Lazio tidak memiliki masalah khusus terkait kontrak, namun Milan, Juventus, dan Roma berisiko hancur karena situasi seperti ini,” ulasnya.
Dia lalu menyalahkan Asosiasi Pemain yang mengusulkan tindakan ini krena akan membuat tim Serie A sulit bersaing dengan tim lain di Eropa.
"Mereka yang melakukan segalanya untuk membatalkan keputusan ini. Mereka mengeluarkan pernyataan yang tidak adil tentang akademi muda, seolah-olah pemain berusia 14 tahun akan dipromosikan ke skuad senior," tandasnya.
"Kerja bagus mereka. Sekarang, kita lihat bagaimana mereka akan bertindak ketika liga menjadi kurang kompetitif," tambahnya.
Lotito juga mengecam Menteri Olahraga Andre Abodi yang mendukung perpanjangan dua bulan, namun usulan tersebut juga gagal. "Saya tidak tahu apa yang terjadi. Kita harus menunggu dan melihat," pungkasnya.