RADARTASIK.COM - Inter Milan resmi tolak Liga Super dan menyatakan “Kami tetap berkomitmen pada model olahraga di Eropa”.
Nerazzurri menjadi klub kedua di Serie A setelah AS Roma yang menolak terlibat dalam Liga Super dan menegaskan 'masa depan sepak bola Eropa hanya dapat dijamin dengan bekerja sama melalui ECA (Asosiasi Klub Eropa) serta menjalin kemitraan dengan UEFA dan FIFA'.
“Sebagai sebuah Klub, kami tetap berkomitmen terhadap nilai-nilai yang mendasari Model Olahraga Eropa dan bekerja melalui ECA bersama sesama klub untuk menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut,” bunyi pernyataan resmi Inter Milan.
Inter Milan termasuk di antara 12 pendiri Liga Super pada April 2021 tetapi dengan cepat mengundurkan diri menyusul klub-klub Liga Premier dan meninggalkan Real Madrid serta Barcelona sebagai dua tim yang masih terlibat dalam turnamen yang ingin memisahkan diri dari UEFA tersebut.
BACA JUGA:Zlatan Ibrahimovic Akan Dampingi AC Milan Melawat ke Kandang Salernitana yang Dilatih Pippo Inzaghi
Di Serie A, klub Italia pertama yang mengambil posisi melawan Liga Super adalah AS Roma, Giallorossi bahkan mengeluarkan pernyataan lebih keras yang mengatakan bahwa turnamen yang memisahkan diri “akan menghadirkan serangan yang tidak dapat diterima terhadap pentingnya liga nasional dan fondasi sepak bola Eropa.”
Sebelumnya, A22, perusahaan di belakang Liga Super pada hari Kamis, 21 Desember kemarin sudah mengumumkan format baru untuk kompetisi Eropa alternatif tersebut setelah ECJ (Pengadilan Eropa) mengatakan UEFA dan FIFA menyalahgunakan posisi dominan dan tidak berhak melarang pembentukan Liga Super Eropa.
A22 menyatakan format untuk Liga Super akan Liga Super akan menjadi sistem terbuka dengan promosi dan degradasi yang terdiri dari dua tahap: tahap liga dan tahap sistem gugur.
Rencananya ada 64 klub peserta yang akan dibagi menjadi tiga liga: Star (Bintang), Gold (Emas), dan Blue (Biru).
Liga Bintang dan Emas masing-masing memiliki 16 klub yang terbagi dalam dua grup dengan delapan tim di setiap grup, sedangan Liga Biru akan menampung 32 klub yang dibagi menjadi empat grup dan akan diisi delapan tim di setiap grup.
Selama tahap liga, yang berlangsung dari bulan September hingga April, setiap klub akan bertemu dua kali, baik di kandang maupun tandang, sehingga setidaknya mereka akan memainkan 14 pertandingan.
Empat klub teratas di setiap grup Liga Bintang dan Emas, serta dua klub teratas di setiap grup Liga Biru, akan melangkah ke babak sistem gugur, yang dimulai dengan perempat final.
Perempat final dan semifinal terdiri dari babak sistem gugur yang akan dilangsungkan dala dua leg, kandang dan tandang. Final akan digelar di babak netral. Setiap musim, terjadi proses promosi, degradasi, dan keluar dari kompetisi.
Klub yang finish di posisi terbawah di grup Liga Bintang akan terdegradasi dan akan digantikan oleh finalis Liga Emas.