Faktor-faktor produksi lain yang mempengaruhi harga minyak mentah adalah:
BACA JUGA: Ini Alasan Erik ten Hag Mengapa Manchester United Bisa Dikalahkan Bournemouth di Old Trafford
1. Kondisi ketegangan geopolitik di Timur Tengah tidak berdampak pada pasokan dan lalu lintas perdagangan minyak mentah internasional.
2. Penurunan margin kilang pada bulan Oktober 2023, terutama pada jenis cracking untuk gasoline seiring dengan penurunan harga produk tersebut di pasar.
3. EIA melaporkan stok minyak mentah komersial AS mengalami peningkatan 10,6 juta barel pada akhir November 2023 menjadi sebesar 431,7 juta barel dibanding dengan akhir bulan Oktober 2023.
4. Penurunan intake kilang global bulan Oktober sebesar 1,4 juta barel per hari menjadi rata-rata 80,1 juta barel per hari dibanding dengan bulan sebelumnya.
BACA JUGA: Sebuah Rumah di Dekat Masjid Dijadikan Gudang Minuman Keras, Ulama Kota Tasikmalaya Geram
Agus juga menambahkan peningkatan ekspor minyak mentah Amerika menjadi 4,6 juta barel per hari yang merupakan tertinggi sejak bulan Maret 2023.
Untuk wilayah Asia Pasifik, harga minyak mentah turun akibat kekhawatiran pasar tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi Jepang.
Produk domestik bruto Jepang turun ke 2,1% y-o-y pada kuartal ketiga 2023 setelah sempat meningkat 4,8% di kuartal kedua.
Penurunan intake kilang di kawasan China, India dan Korea Selatan disebabkan penurunan margin kilang jenis middle distillate.
Berikut ini perkembangan rerata harga minyak mentah utama bulan November 2023 dibanding Oktober 2023:
- Dated Brent turun sebesar USD 7,87 per bbl dari USD 91,05 per bbl menjadi USD 83,18 per bbl
- WTI (Nymex) turun sebesar USD 8,09 per bbl dari USD 85,47 per bbl menjadi USD 77,38 per bbl
- Brent (ICE) turun sebesar USD 6,67 per bbl dari USD 88,70 per bbl menjadi USD 82,03 per bbl