“Sekarang mereka menghancurkan gedung-gedung tinggi, mengebomnya, dan sebagainya, tapi mereka tidak hancur total. Struktur bawah tanah yang selalu ada di bawah gedung-gedung besar tetap utuh,” terangnya.
“Mereka sebenarnya menciptakan tempat-tempat unik untuk pertahanan, untuk mengatur penyergapan, dan hal-hal lain. Oleh karena itu, sangat sulit untuk melakukan serangan dan mengendalikan situasi dalam kondisi seperti itu," ulasnya.
“Orang-orang Palestina memiliki banyak senjata anti-tank yang berbeda. Sekalipun mereka tidak memiliki banyak sistem rudal anti-tank di sana, mereka memiliki cukup banyak peluncur granat,” tuturnya.
“Medan perang perkotaan memberikan peluang besar untuk menembakkan granat dari jarak dekat. Tentu saja, di beberapa tempat, ranjau, ranjau darat mungkin dipasang, dan jebakan mungkin disiapkan untuk melawan tentara Israel," tutupnya.