RADARTASIK.COM – Pandit Italia, Walter Sabatini heran AC Milan tak bisa kalahkan Newcastle dan mengatakan “Mereka tim yang sangat sederhana” saat diwawancarai di Cronanche di Spogliatoio.
Menurut Walter Sabatini, AC Milan seharusnya dapat mengalahkan Newcastle saat bermain di San Siro karena lawannya bukanlah tim yang istimewa.
"Terlepas dari pertandingan melawan Inter, pertandingan tadi malam juga merupakan pertandingan di mana Milan seharusnya bisa menang melawan Newcastle karena bermain di San Siro,” kata Sabatini.
“Newcastle adalah tim yang sangat biasa," lanjutnya.
BACA JUGA:Wow Tablet Super Tipis dengan Fitur Mewah Cuma Huawei MatePad Pro
Sementara itu, pelatih legendaris Fabio Capello terkejut bahwa Pioli tidak memainkan Reijnders sejak menit pertama.
“Saya terkejut dengan ketidakhadiran Reijnders, satu-satunya yang tahu cara menciptakan umpan vertikal yang dapat memperlancar permainan,” kata Capello kepada Sky Sport.
Dalam pertandingan kandang yang harus dimenangkan oleh Milan, saya akan memainkannya,” lanjutnya.
Capello kemudian mengakui penampilan Rossoneri lebih baik saat menjamu Newcastle dibandingkan saat mereka kalah telak dari Inter Milan 5-1.
BACA JUGA:Honda EM1 e: Diperkenalkan di Ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2023 Bogor
“Saya melihat Milan yang akhirnya tidak kebobolan serangan balik dari lawan, karena Newcastle adalah tim yang jika melakukan serangan normal di Premier League sangat berbahaya,” ulasnya.
“Biasanya, di liga, Milan selalu membiarkan lawan berada di depan gawang atau dalam situasi berbahaya ketika kehilangan bola; kali ini kita melihat Milan di Liga Champions, sama seperti yang kita lihat tahun lalu,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan tentang cederanya Mike Maignan dan Ruben Loftus-Cheek yang terjadi karena tekanan dalam derby melawan Inter Milan akhir pekan lalu.
“Saya punya teori tentang dua cedera ini. Ketegangan yang luar biasa dalam derby, kepahitan setelah derby, dan tekanan untuk memenangkan pertandingan ini dan menampilkan performa hebat menghabiskan lebih banyak energi,” ujarnya.
“Hal ini dapat menyebabkan cedera ringan. Saya telah melihat penjaga gawang mengakhiri pertandingan dengan kram,” terangnya.