RADARTASIK.COM - Gianfranco Zola memuji pemain baru AC Milan dan menyebut musim ini mirip era Seven Sisters saat tampil di acara DAZN.
Seven Sisters adalah julukan untuk tujuh klub Italia yang mendominasi Serie A pada tahun 1990-an hingga awal 2000-an.
Klub-klub ini dikenal karena persaingan ketat mereka dalam perebutan scudetto serta memiki pengaruh besar dalam perkembangan sepak bola Italia.
Era Seven Sisters adalah salah satu periode paling menarik dalam sejarah Liga Serie A, di mana persaingan yang kuat antara AC Milan, Inter Milan, Juventus, AS Roma, Lazio, Fiorentina dan Parma menghasilkan momen-momen yang tak terlupakan dalam sepak bola Italia.
BACA JUGA:Gianfranco Zola Akui Ruben Loftus-Cheek Ciptakan Superioritas di Lini Tengah AC Milan
Dalam wawancara dengan DAZN tersebut, Zola pertama membahas dua rekrutan AC Milan dari bursa transfer, yakni Ruben Loftus-Cheek dan Christian Pulisic.
Dia sangat yakin Ruben Loftus-Cheek bisa menjadi pemain terbaik musim ini dan memuji penandatanganan Christian Pulisic.
Dua pemain baru tersebut tiba dari Chelsea pada jendela musim panas ini dan sudah berkontribusi dalam dua gol AC Milan di Serie A.
BACA JUGA:Mengintip Peluang Samuel Chukwueze dan Noah Okafor Tampil Saat AC Milan Melawan AS Roma
Pulisic mencetak dua gol dalam dua laga pertamanya, dan Loftus-Cheek yang memberi assist untuk pemain AS tersebut saat mengalahkan Torino 4-1.
Zola kemudian mengakui pemenang Scudetto musim ini sulit diprediksi. Ia bahkan menyebut persaingan di Serie A sekarang mirip dengan saat Liga Italia dikuasai oleh 7 tim terbaik yang dikenal dengan Seven Sisters.
“Juventus adalah salah satu tim yang berjuang untuk memenangkan Scudetto, bersama dengan Napoli, Milan, Inter, dan kedua klub Roma,” kata Zola kepada DAZN.
“Inilah daya tarik liga kami saat ini: berbagai tim memiliki peluang, dan keragaman ini menjadikannya lebih menyenangkan dan menarik,” lanjutnya.
“Ini mengingatkan saya sedikit pada masa Seven Sisters, yang mendorong perkembangan tim-tim. Ketujuh tim tersebut bersaing untuk gelar dan itu meningkatkan level dan kualitas,” paparnya.
“Tentu saja, ada liga dengan kualitas permainan yang lebih tinggi, seperti Premier League, tetapi kami berada pada jalur yang benar," tuturnya.