“Kamu lambat paham ya. Tuh, lihat ke bawah. Pegang, dua butir ka? Jadi ditambah 1 butir telur jadinya 3 butir,” ujar Abu Nawas sambil terkekeh.
Kawan-kawan Abu Iseng, juga Umi kedai tertawa ngakak begitu paham maksud Abu Nawas.
Abu Iseng akhirnya sadar juga dengan maksud Abu Nawas. Mukanya merah menahan malu.
Dia mau beranjak pergi. Tapi ditahan oleh Abu Nawas.
“Mana 100 dinar-nya dulu,” kata Abu Nawas sambil julurkan telapak tangan.
Abu Iseng merogoh tasnya. Dikeluarkannya uang 10 dinar. Lalu beranjak pulang. (*)