RADARTASIK.COM – Pelatih Stefano Pioli punya sayap Scudetto dalam diri Rafael Leao dan Christian Pulisic jelang laga antara AC Milan vs Torino, Minggu, 27 Agustus pukul 01.45 WIB.
Rossoneri asuhan Stefano Pioli siap menjalani debut kandang menjamu Torino di hadapan lebih dari 72.000 pendukung yang memadati Stadion San Siro.
Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, Pioli kembali memakai formasi 4-3-3 dengan mengandalkan kedua sayapnya untuk membongkar pertahanan rapat anak asuh Ivan Juric.
Dalam laga pembuka melawan Bologna, pergerakan kedua sayap Milan bekerja dengan sangat baik, akselarasi Leao disayap kiri nyaris tak terbendung, di sebelah kanan dribbling hebat Pulisic membuatnya mencetak gol dalam debutnya di Serie A.
BACA JUGA:Chelsea Ganjal Langkah Benjamin Pavard Gabung Inter Milan
Pergerakan dua pemain sayap ini juga membantu para gelandang AC Milan untuk menusuk ke jantung pertahanan lawan dan menjadi andalan Pioli musim ini untuk meraih gelar scudetto.
Laga kandang menjamu Torino juga menjadi momen spesial bagi Pulisic, ia hanya pernah melihat stadion San Siro satu kali dari bangku cadangan saat masih bermain bersama Chelsa.
Dalam konferensi pers jelang pertandingan, Pioli memuji Rafael Leao dan menganggapnya sebagi pemimpin AC Milan di lapangan dan mengakui Torino bukan lawan yang mudah ditaklukkan.
“Dia sudah melakukannya selama beberapa tahun, terutama di lapangan. Dia bekerja terus menerus dan positif. Saya hanya ingin dia mengurangi jumlah larinya dan segera mengambil posisi,” kata Pioli.
BACA JUGA:Ditelepon Jose Morinho, Romelu Lukaku Setuju Gabung AS Roma
"Besok, kami akan menghadapi tim yang berhasil meraih kemenangan sebanyak empat kali dalam empat laga tandang terakhir,” lanjutnya.
“Kami menyadari tantangannya, kami memiliki rencana permainan yang jelas, serta banyak aspek positif yang dapat kami andalkan,” paparnya.
“Kuncinya adalah mengontrol bola dengan baik, karena Torino dikenal dengan pertahanan yang agresif,” tambahnya.
Penting bagi kami untuk memahami pergerakan waktu dengan baik, dan tim kami memiliki kemampuan yang sesuai untuk melakukannya,” terangnya.
“Setelah menghadapi Bologna, kami menyadari perlu lebih baik dalam membaca situasi selama fase bertahan," pungkas Pioli.