Saat ini hanya belum optimal saja dalam operasional.
“Istilahnya bukan gagal, tapi belum termanfaatkan dengan optimal,” elaknya.
Dijelaskan Suroto, Bandara Kertajati dikembangkan tahun 2013.
Baru beroperasi tahun 2018.
Sewaktu bandara sudah beroperasi, terkendala covid-19 yang dimulai tahun 2019 hingga tahun 2022.
Akibatnya untuk pengembangan nndara agak terhambat.
Suroto juga tak menampik mengenai Bandara Kertajati yang terintegrasi dengan proyek atau pengembangan wilayah seperti Tol Cisumdawu, Rebana dan lainnya belum selesai.
Bandara Kertajati memerlukan waktu untuk dapat lebih optimal dalam hal pemanfaatannya.
Apalagi, Bandara Kertajati dibangun dengan target 5,6 juta penumpang per tahun.
Diharapkan pasca dioperasikan dengan dukungan Tol Cisumdawu, target penumpang dapat tercapai hanya dalam waktu 1 sampai dengan 2 tahun saja. (*)