BANJAR — Wali Kota Banjar Hj Ade Uu Sukaesih berdebat dengan salah satu pedagang Pasar Banjar yang menolak divaksin. Meski sudah dibujuk berulang kali, pedagang tersebut keukeuh dengan pendiriannya: menolak divaksin gratis.
“Saya tidak mau divaksin. Itu kan hak asasi manusia. Tidak mau memilih, divaksin atau tidaknya. Saya tidak ada masalah dengan pemerintah,” kata salah seorang pedagang Pasar Banjar.
“Iya ada yang menolak untuk divaksin. Katanya melanggar hak asasi manusia. Kalau terkait penutupan toko, kita lihat dulu pertimbangannya seperti apa. Karena dia jelas tidak mendukung program pemerintah,” ungkapnya.
Baca juga : Wali Kota Banjar Minta Warga Jangan Nolak Vaksin Covid-19
“Ibu (wali kota menyebut dirinya, Red) sudah dua kali disuntik vaksin. Tidak ada kendala, sehat wal afiat. Meski sudah divaksin tetap harus prokes 5M 3T,” jelasnya.
Selain menolak, ada juga pedagang yang takut disuntik. Namun tetap diarahkan divaksin. “Ini kan bentuk ikhtiar kita bersama dalam melawan Covid-19. Karena sampai sekarang belum usai. Malah terus bertambah. Maka dari itu dengan kesadaran sendiri, hayu divaksin,” tegasnya.
Sementara itu, wali kota menargetkan dalam sehari ada 1.000 pedagang yang divaksin. Dia menegaskan kembali jika masyarakat jangan takut divaksin. Karena vaksin aman, halal dan terjamin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar dr H Andi Bastian menambahkan pelaksanaan vaksinasi terhadap pedagang Pasar Banjar dilakukan di empat titik posko.
“Ini disebar supaya pedagang tidak berkerumun di satu titik. Ada yang di luar gedung, ada juga yang di dalam gedung,” katanya.
Dia menambahkan target awal ada 1.500 pedagang pasar yang divaksin. Jumlah pedagang yang sudah divaksin dosis pertama, di pos satu kelenteng sebanyak 202 orang. Pos dua aula UPTD Pasar Banjar 127 orang, pos tiga depan BRI 100 orang dan pos empat TPK 100 orang. (nto)