Mitos Sosok Maung di Hutan Pasarean Ciamis, Kepercayaan Masyarakat dan Potensi Ekowisata
CIAMIS, RADARTASIK.COM - Hutan Pasarean di Desa Nagarapageuh, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, merupakan kawasan hutan yang menarik dengan keindahan alam, flora, dan fauna yang memukau.
Namun, di balik pesonanya, hutan ini menyimpan mitos dan cerita mistis tentang sosok Maung atau Harimau.
Sosok Maung ini dipercaya sebagai makhluk gaib yang menjaga hutan dan akan menghampiri mereka yang nekat mengambil isi hutan tanpa izin.
BACA JUGA:Peringati 10 Muharam, Pemuda-Pemudi Tasikmalaya Santuni Anak Yatim dan Jompo
Mitos ini berakar kuat dalam kehidupan masyarakat setempat dan memiliki makna penting dalam pelestarian hutan dan alam.
Cerita-cerita dari masyarakat menggambarkan nasib sial bagi yang melanggar aturan hutan, seperti kecelakaan atau sakit yang tidak kunjung sembuh.
Meskipun terdengar tidak masuk akal bagi beberapa orang, kepercayaan masyarakat terhadap mitos Maung sangat kuat dan dianggap sebagai bagian dari warisan leluhur yang harus dihormati.
Mitos ini juga mendorong masyarakat untuk tidak sembarangan mengambil dan merusak isi hutan, sehingga membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan menjadi bentuk konservasi alam secara tidak langsung.
BACA JUGA:INTIP 5 Fitur Galaxy Tab S9 Plus yang Bisa Bantu Work Life Balance
Hutan Pasarean juga memiliki potensi ekowisata yang menarik. Pengembangan ekowisata dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian alam dan menjadi sumber pendapatan bagi komunitas setempat.
Selain itu, mengenalkan mitos sosok Maung sebagai bagian dari edukasi lingkungan membantu generasi muda menghargai kekayaan alam dan warisan budaya di sekitar mereka.
Dengan memadukan keindahan alam dan cerita mistis yang menarik, Hutan Pasarean menjadi kawasan yang unik dan menarik untuk dijelajahi.
Kepercayaan masyarakat terhadap mitos Maung menjadi bagian dari tradisi dan budaya yang harus dihormati, serta memiliki dampak positif dalam pelestarian hutan dan alam.
BACA JUGA:Disangka Topi, Kepala Balita Tasikmalaya Nyangkut di Kaleng Biskuit