Banyak peziarah datang pada bulan Maulud, Muharam, atau malam Jumat Kliwon.
Beberapa dari mereka datang membawa sesaji, meskipun masyarakat lokal mengingatkan untuk tidak melakukan hal tersebut dan lebih mengutamakan tujuan berziarah.
Secara budaya, kunjungan dari warga luar daerah ini berperan dalam menjaga nilai historis makam Eyang Kliwon sebagai salah satu peninggalan sejarah.
Situs ini telah terdata di pemerintah dan menjadi bagian dari warisan budaya yang dipelihara oleh masyarakat.