Dalam rangkaian acara peluncuran Bursa Berjangka Aset Kripto juga digelar Trade Talk bertema Satu Jam Kupas Tuntas Kripto dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari akademisi, asosiasi dan Bappebti. Dipandu Mysister Silvilona Tarigan.
”Melalui trade talk ini diharapakan dapat meningkatkan pemahaman yang tepat kepada masyarakat tentang perdagangan aset kripto,” urai Didid.
Sejak pertama kali diatur pada Juni 2018, perdagangan aset kripto di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup pesat.
Minat masyarakat masyarakat untuk berinvestasi di perdagangan aset kripto terus tumbuh dalam lima tahun terakhir (2018-2023).
Hingga saat ini, perdagangan aset kripto tercatat telah memiliki 17,54 juta pelanggan terdaftar dengan rata-rata penambahan pelanggan setiap bulan sebesar 490,8 ribu orang.
Pada periode Januari - Juni 2023 transaksi perdagangan aset kripto mencapai Rp 66,44 triliun. Pada tahun 2022 sebesar Rp 306,4 triliun. Nilai transaksi tertinggi pernah dicapai pada 2021 yaitu sebesar Rp 859 triliun.
Didid juga menegaskan Bappebti terus berkomitmen memperkuat pengembangan perdagangan aset kripto di Indonesia melalui kolaborasi dengan stakeholder, asosiasi dan instansi terkait.
BACA JUGA: Tersingkap Jadwal Kehadiran Oppo Reno 10 Series 5G di Indonesia, Jangan Sampai Ketinggalan Ya
”Penguatan literasi kepada masyarakat juga dilakukan dengan menggandeng media massa agar masyarakat memperoleh informasi yang benar tentang aset kripto,” imbuhnya.
Tidak lupa Didid mengajak seluruh pihak yang terkait dengan perdagangan aset kripto agar tetap menjalankan industri ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan tetap mengutamakan keamanan bagi masyarakat.