“Dengan adanya para pelaku UMKM ini, tentunya akan menambah keberagaman tenant di Travoy Hub. Seperti yang diketahui, PT JMRB juga sudah memberdayakan UMKM di sejumlah rest area yang kami kelola," ungkap dia.
Bayu berharap Travoy Hub yang mendukung kawasan Transit-Oriented Development (TOD) dapat mengintegrasikan seluruh moda transportasi publik secara efektif, sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan transportasi publik.
Dia juga berharap Travoy Hub menjadi roda penggerak ekonomi bagi masyarakat dan kawasan di sekitarnya.
Ke depannya, Travoy Hub akan memulai pembangunan tahap 2 yang terdiri dari area komersial dengan konsep open space.
BACA JUGA: Artis Tukang Bubur Naik Haji, Ali Syakieb Datangi Markas PDI Perjuangan Kota Tasikmalaya
Pada Tahap 2 juga akan dibangun berbagai prasarana umum seperti rumah sakit dan ruang terbuka hijau, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Travoy Hub sendiri merupakan pengembangan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) yang memadukan Stasiun LRT Taman Mini dengan pusat bisnis dan gathering point.
Pengembangan Travoy Hub oleh Jasa Marga melalui anak usahanya, PT JMRB, sejalan dengan target pemerintah untuk menggiatkan fasilitas transportasi umum yang memadai, aman, nyaman dan terintegrasi.