“Gajah, kamu tahu siapa aku kan?” Abu Nawas membuka dengan pertanyaan serupa.
Gajah mengangguk, dan pawang pun senang melihatnya.
“Kamu takut dengan pawangmu?” lanjut Abu Nawas.
Kembali gajah pintar menganggukan kepalanya.
Pawang lagi-lagi tersenyum senang.
Abu Nawas lalu merogoh saku bajunya. Mengeluarkan balsam gosok yang terkenal panas kalau kena kulit.
“Gajah, kamu tahu benda apa ini?” kembali Abu Nawas bertanya.
Gajah pintar dan ajaib menganggukkan kepalanya. Sang pawang senang dan tersenyum. Sudah tiga pertanyaan Abu Nawas tidak berhasil membuat gajahnya menggelengkan kepala.
“Gajah, boleh aku gosok selangkanganmu dengan balsam ini?” tanya Abu Nawas.
Gajah pintar mengangguk. Abu Nawas melangkah ke arah selangkangan gajah. Mengoleskan balsam panasnya itu.
Beberapa saat gajah merasakan selangkangannya panas sekali. Dia mulai gelisah karena tidak nyaman.
Reaksi balsam itu makin lama makin panas saja.
Abu Nawas melangkah menuju ke depan gajah lagi. Lalu kembali merogoh saku bajunya mengeluarkan balsam ukuran lebih besar.
Gajah yang pintar makin gelisah melihat balsam itu.
“Gajah, boleh aku gosok lagi selangkangmu dengan balsam ini?” ujar Abu Nawas.
Gajah yang merasakan reaksi balsam pertama semakin panas, membuatnya kian panik.