Setelah semua orang yang ikut sayembara gagal membuat gajah itu mengangguk, tiba giliran Abu Nawas.
“Anda mau ikut sayembara ini?” tanya pawang gajah dengan nada meremehkan.
“Aku akan mencobanya,” jawab Abu Nawas singkat.
Sang pawang gajah karena melihat sejak awal tidak ada orang yang bisa membuat gajahnya mengangguk, mulai timbul sombongnya.
Apalagi melihat tampilan Abu Nawas yang menurutnya tidak meyakinkan.
Dia melihat Abu Nawas lelaki sudah agak tua, berpakaian sederhana, dan tampang seperti orang bodoh.
Muncul niatnya untuk mempermainkan Abu Nawas.
“Pak tua, kalau Anda bisa membuat gajah ini mengangguk, aku beri hadiah 20 keping uang emas!” tantang sang pawang.
Dia berani menyebut 20 keping uang emas karena yakin Abu Nawas tidak akan mampu membuat gajahnya mengangguk.
“Baik, aku akan mencobanya. Tapi tepati janji Anda ya,” ujar Abu Nawas.
“Tentu akan aku tepai. Saksinya ini orang-orang yang kumpul sekarang,” tegas sang pawang.
“Aku tidak percaya Anda memiliki uang sebanyak itu,” selidik Abu Nawas.
“Eh, jangan sembarangan bicara. Lebih dari itu juga aku punya. Nih, lihat,” pawang gajah terpancing dan mengeluarkan hamper 30 keping uang emas.
Abu Nawas tersenyum. Dalam pikirnya dia senang karena pawang itu sudah kena strateginya.
Abu Nawas ingin memberi pelajaran atas sikap sombong yang ditunjukan pawang gajah.
Makanya digiring untuk bisa menunjukkan keberadaan uang koin emasnya di depan orang-orang.